Friday, April 27, 2012

Awan Yang Chrysta Suka (7)


Story 7
Akhirnya

Dua hari Cloud bersikap aneh. Tiba-tiba Chrysta kehilangan contact dengannya. Chrysta berpikir dan bertanya-tanya, “Ada apa lagi ini? Perasaanku nggak enak.” Pertengahan Januari sekitar jam satu siang, Chrysta ke kampus untuk mengikuti suatu workshop. Sebelum memasuki gedung, dia sebenarnya melihat ada Cloud yang sedang duduk membelakanginya. Tampaknya Cloud sedang interview perekrutan anggota baru rohis di fakultas. Karena itu, Chrysta tidak menyapanya dan berpura-pura tidak menyadarinya. Dan melihatnya ketika itu membuat perasaan Chrysta menjadi aneh. Dadanya merasa sesak dan ingin menangis. “Ada apa ini?!” pikirnya. Tapi Chrysta mencoba menenangkan diri dan berhasil.
Satu jam kemudian, sekitar pukul 14.10, Cloud mengirimnya pesan.
Kayaknya butuh ketemu.
Kamu selesai workshop jam berapa?
14.59, karena tidak ada balasan dari Chrysta, dia sms lagi
Ya aku tau timingnya payah.
Bs ketemu ga?
Akhirnya ketika istirahat, sekitar jam 3 sore, Chrysta membuka pesan di handphone-nya dan segera membalas.
Bisa ntar jam 4an mungkin.
Knp?
Chrysta mulai sedikit tidak tenang. Dari bahasa sms Cloud, Chrysta merasa ada sesuatu yang aneh, janggal, dan tidak seperti biasanya. Sedangkan jawaban Cloud hanya ‘Ya’. Chrysta pun bertanya pada Cloud ada apa sebenarnya. Tapi lagi-lagi jawaban singkat, hanya ‘Pengen ngobrol sih’. Belum sempat di balas Chrysta, dia sms lagi.
Klo udah slese sms ya

Kamu emang sekarang lagi di mana?

Ku lagi di pos satpam masjid.
Km?

Masi workshop..
Kamu da waktu sampe jam berapa emang?

Sampe kamu selesei ga papa

Wah, ini mungkin sampe maghrib lho .
Ga pa pa?

Hmm iya ga pa pa kok

Mau ngomong serius kah?

Let’s see later..

Ini benar-benar membuat Chrysta gelisah. Ketika workshop selesai, Chrysta langsung bergegas keluar ruangan dan memberitahu Cloud. Lalu Cloud meminta Chrysta untuk bertemu di pendopo.
Suasana sore yang agak gelap dan hujan rintik-rintik, Chrysta dan beberapa temannya menunggu di pendopo. Ketiga temannya bersenda gurau selagi menunggu hujan reda. Sedang Chrysta mondar-mandir di depan teman-temannya. Gelisah dan penasaran, juga deg-degan, menanti kedatangan Cloud. Sebentar duduk, sebentar berdiri dan mondar-mandir. Duduk, berdiri, menghadap teman-temannya seolah-olah mendengarkan obrolan mereka. Lalu melihat sekeliling, belum ada tanda-tanda kehadirannya. Hanya sebentar, tapi terasa lama untuk Chrysta. Akhirnya dari arah barat, Cloud datang dengan agak terburu-buru. Kemejanya sedikit basah karena gerimis. Terlihat kebingungan dari wajahnya.


next : Awan yang Crysta Suka 8

Wednesday, April 25, 2012

Awan Yang Chrysta Suka (6)


Story 6
Realize! 3

Hari yang indah dengan langit yang sangat cerah. Matahari yang begitu terik terkadang membuat orang malas untuk keluar rumah. Tetapi Cloud tetap datang menemui Chrysta. Dengan kemeja panjang berwarna putih, dia memegang handphone-nya dan mengirim pesan ‘Ku dh sampe’. Meski perutnya mendadak sakit dan jantung berdebar setelah membaca sms itu, Chrysta tetap langsung bergegas keluar dan menemui Cloud. Sampai-sampai dia melupakan sesuatu, jilbabnya. “Ya sudahlah. Toh kalau aku makan di sekitar kos juga masih lepas jilbab,” pikirnya.
Berbeda dari pertemuan sebelumnya di Pendopo, mereka lebih banyak diam. Chrysta tidak tahu apa yang harus dibicarakan. Kemudian sekitar jam dua siang, Yuka pergi ke warnet untuk mengerjakan tugas. Dia melihat ada dua temannya dengan dua kekasihnya masing-masing lalu bertanya di mana Chrysta. Salah satu dari mereka menjawab,”Noh lagi pacaran di teras sebelah.”
“Cie cieee… Triple date nih di sini ceritanya,” celetuk Yuka sambil beranjak meninggalkan kos setelah melihat Chrysta. Dengan suara keras dan meledek, otomatis Chrysta mendengarnya. Dia pun membantah, “Astaghfirullah. Nggak, ngaco tuh.” Yuka hanya tertawa kecil dan berpamitan, “Duluan ya. Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaikumsalam,” balas Chrysta dan Cloud.
Chrysta benar-benar merasa tidak enak. Chrysta takut ada gossip tentang mereka. Dia tidak mau membuat Cloud susah.

Beberapa menit setelah adzan Ashar terdengar, mereka sama-sama memutuskan untuk pergi ke warnet milik kampus mereka setelah shalat Ashar. Tetapi karena Chrysta tidak mau merepotkan Cloud, jadi dia memutuskan untuk pergi ke sana sendiri dengan berjalan kaki. Chrysta tidak mau membuat Cloud menunggunya berganti pakaian. Itu akan memakan waktu lama karena Chrysta belum begitu mahir mengenakan jilbab segiempat. Dan Chrysta juga tidak ingin Cloud bolak-balik dari kos-masjid-kos, setelah itu baru ke warnet.

Chrysta sampai di warnet lebih dulu. Beberapa menit kemudian Cloud masuk. Secara kebetulan tempat mereka agak berdekatan. Hanya berbeda satu blok dari tempat Chrysta berada. Chrysta sedikit terkejut saat dia menoleh ke kanan dan melihat ada Cloud yang kebetulan juga sedang melihat ke arahnya. Awalnya Chrysta segan untuk mengajak chating dulu, tapi toh tetep dia lakukan.

“Weh kamuuu…
Ternyata…”

“ ?
Saya lagi? Jgn bosaaaan”

Chrysta hanya tersenyum setelah membacanya. “Mana mungkin aku bisa bosan dengan seseorang yang treated me so well kayak kamu, Cloud,” kata Chrysta dalam hati. Karena tidak mungkin Chrysta mengatakan langsung hal itu, dia membalas chat-nya dengan

“ kalo bosan mau diapain??
Ahaha,..
:p “

“~_~”

“Wkwkw… tenang aku nggak bosen kok..”

“Thanks.. hope not.
\(^0^)/ “

“Haha.. hope not too deh..”

Percakapan pun berakhir. Cloud tidak membalasnya lagi. Chrysta pun memfokuskan diri dengan tugasnya yang masih setengah-abreg. Lalu lewat ekor matanya, dia melihat Cloud beranjak dari tempat duduknya dan akan meninggalkan warnet. Karena itu, ketika Cloud melewati tempat Chrysta, Chrysta sengaja melihatnya sehingga mereka saling senyum dan Cloud menyempatkan diri untuk berpamitan sambil berlalu.


Awan Yang Chrysta Suka (6)


Story 6
Realize! 2

Tugas yang menumpuk membuat Chrysta berpikir dua kali untuk back to hometown dan pada akhirnya dia membatalkan untuk pulang.
“Akhir tahun malah ngerjain tugas,” keluh Chrysta sambil men-shut down notebooknya. Lalu handphonenya bergetar. Sms masuk dari Cloud. Chrysta membacanya. Shock, dia ulangi membaca. Dia merasakan detak jantungnya, lebih cepat dari sebelumnya. Chrysta menarik nafas dalam untuk menenangkan diri lalu membalas smsnya. Setelah itu, dia berpikir, “Ada apa ya kira-kira?” Beberapa detik kemudian, Chrysta langsung mengalihkan pikirannya.
“Tugas! Harus cepat ke warnet nih,” pikirnya sambil menarik tasnya dan bergegas pergi.
Sekitar jam satu siang, Chrysta sms Cloud :
Jd??

Wuaduh, enggak Ta.
Mungkin besok.
Maf yah,

Ada perasaan lega tapi juga sedih ketika Chrysta membaca kalimat pertama. Lalu kemudian jantungnya kembali berdetak lebih cepat setelah membaca kalimat berikutnya. Akhirnya dia hanya membalas :
Okey santai aja :)

“Biasanya ada something tuh kalau laki-laki main ke rumah atau kos-kosan perempuan apa lagi kalau tumben-tumbenan mainnya and sendirian. Itu bisa berarti nunjukin rasa sukanya secara nggak langsung dan atau malah mau sekalian nyatain perasaannya,” kata Yuka, setelah mendengar cerita Chrysta di hari berikutnya.
“Waduh, nggak segitunya ah. Waktu itu Danny juga ke sini kan sendirian, tapi nggak seperti apa yang kamu bilang kok.”
“Ya beda, Oneng. Dia kan ke sini emang karena ada perlu yang berhubungan sama kuliah.”
Chrysta diam, berpikir, “Mungkinkah? Hem, aneh juga sih. Sejak kemarin Cloud benar-benar niat ke sini. Meski dia bilang ‘besok’, aku nggak menyangka dia benar-benar datang siang ini.”
“Kapan dia mau ke sini, Ta?” Tanya Yuka membuyarkan lamunan Chrysta.
“Di sms sih dia bilangnya siang sehabis shalat Dhuhur, Ka. Kenapa?”
“Ah nggak apa-apa,” jawab Yuka dengan lirikan jahil dan senyam-senyum. “Ciee yang mau nge-date.”
“Apa lho, Ka? Biasa aja. Nggah usah meledek gitu lah. Orang nggak nge-date kok.” Bantah Chrysta dengan malu dan Yuka hanya tertawa.

Awan Yang Chrysta Suka (6)


Story 6
Realize!
Aku tak kan memaksakan perasaanmu
Dan memintamu untuk bercerita
Karena aku telah ada di sana
Dan andai kau melihat ke dalam hatimu
Kau akan melihatku
Atau jika kau membuka batinmu
Maka kau akan menemukanku
Namun bila kau mencoba untuk berpikir secara logika
Mungkin aku tak kan pernah muncul
Tak sadarkah kau?
Kau yang membuka jalanku dan menerangi arahku
-Cloud-
Bulan Desember Cloud mengupdate status itu di facebooknya dan Chrysta membacanya, karena kebetulan dia sedang membuka profil facebook Cloud. Chrysta penasaran untuk siapa hal itu ditujukan. Chrysta merasa itu ada hubungannya dengan dia, karena sebelum itu Chrysta telah membuat catatan ‘Love Story of The Year‘ untuk seseorang yang dia kasihi sejak SMA.
Catatan itu berisi garis besar kronologi kisah cinta dari awal Chrysta jatuh cinta sampai hubungan mereka berakhir. Bahkan tentang orang-orang yang mencoba mendekatinya setelah mereka berpisah. Dalam catatan itu pula dia membicarakan tentang Cloud. Tentu saja catatan itu tidak secara jelas menyebutkan siapa nama orang-orang yang Chrysta maksud. Chrysta menggunakan nama samaran atau nama lainnya.
Chrysta pun berpikir mungkin Cloud paham siapa yang Chrysta maksud di catatannya itu sehingga secara tidak langsung Cloud memberi tanggapan lewat statusnya. Tapi Chrysta tidak pernah tahu benar atau tidak perkiraannya itu.
“Dan kalau pun itu benar, lalu maksud dari kalimat-kalimat itu apa?” tanya Chrysta dalam hati. “Mungkinkah yang dia maksud itu sebenarnya ada dia dalam hatiku, tapi selama ini aku cuma berpikir secara logika, jadinya aku nggak menyadari dia? Masa sih?” Rasa penasaran menyelimuti Chrysta. Tanya pada Cloud pun percuma. Bukannya mendapat jawaban, yang ada dia makin penasaran karena Cloud mengatakan, “Itu buat siapa? Ya buat para pembaca lah. Dan terutama untuk starts with a ‘C’.” Jelas Cloud juga tidak mengatakan siapa atau apa itu ‘C’. Cloud hanya mengatakan ‘C’ ada di mimpinya secara samar-samar. Pada akhirnya pun Chrysta meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu tidak ada hubungannya dengan dirinya.

Wednesday, April 18, 2012

Awan Yang Chrysta Suka (5)


Story 5
Evidence 2

Malam yang menggerahkan di dalam rumah tapi juga terlalu dingin di luar rumah. Itu lah yang dirasakan Cloud dan dia mengeluhkannya ke Chrysta, lewat pesan tentunya.
D luar adem+nyamuk..
Di dlm panas..
Penginnya dmn y..
Chrysta langsung membalas :
Di mana? Di hatiku aja..
Adem ayem gda nyamuk kok.
#gubraaakk :D
Empat menit kemudian, Cloud membalas :
-hmm.. in what way I can go inside?
I see . . . a flower blooms in your heart.

Hahaha, I don’t know .
Find it yourself :p
Wkwk
A flower blooms?
How can you see and know it??

Ehm, then I should take a step. . and find a key to open the door.
I can’t imagine if I break the key.
Dunno. I just see it. It’s so clear.

It’s so clear?? Why you look so sure??

Cause it appears through your behavior..

Yeah, kalo flower blooms in my heart sih may be yes.

Oh. Can I pick one?

For what?

Emm, still dunno. Just wanna have one.

Ga bole :p
Ntar mala dibuang .
Wkwk
*apaan?? haha
Setelah itu Chrysta malah dibilang aneh.
“Hahaha, aseem, malah dikatain aneh aku. Padahal dia juga nggak kalah anehnya,” kata Chrysta menggumam sendiri. Benar yang dikatakan Cloud, Chrysta memang lebih memperlihatkan perasaan senangnya, apa lagi ketika dia bersama Cloud. Tetapi masih, Chrysta belum memahami dan menyadari sesuatu. Lebih tepatnya dia belum mau. Bahkan mungkin tidak ingin.

Monday, April 16, 2012

Asal Kita Mencintai-Nya

Ketika kita terluka
Ketika kita terkhianati
Ketika kita tersakiti
Karena orang yang kita cintai..
Terkadang kita tak sadar
Betapa bodohnya kita

Awan Yang Chrysta Suka (5)


Story 5
Evidences 1

Terasa bosan menjadi ‘kupu-kupu’ alias kuliah pulang kuliah pulang, Chrysta tertarik mengikuti kepanitian di salah satu acara Rohis. Awalnya Cloud tidak ikut, tapi dia diminta untuk berpartisipasi oleh Ketua Panitia acara tersebut. Karena ini acara Rohis, otomatis Chrysta menjaga sikap. Tidak terlalu akrab seperti dengan teman-teman sekelasnya yang laki-laki. Itu yang membuat Chrysta dan Cloud hanya sempat saling senyum.
Malam sebelum hari H, tepatnya setelah pulang dari rapat, Cloud mengirim sms.
Chrysta, are u tired?
Chrysta tidak langsung membalas karena dia kedatangan teman yang sempat dia suka, Danny. Awalnya memang ada perlu tentang perkuliahan, tapi ternyata mereka malah mengobrol selama kurang lebih satu jam. Setelah Danny pulang, barulah Chrysta membalas dengan polosnya bahwa Danny baru saja ke tempat Chrysta sehingga dia lama membalasnya. Sebenarnya rasa lelah yang Chrysta rasakan berganti senang ketika mendapat sms dari Cloud. Tapi itu hal yang tidak mungkin Chrysta katakan, sehingga terjadi sedikit kesalahpahaman.
Oh. diapelin calon tunangan toh critanya.
pantesan jd g cpk.
Chrysta merasa ada yang aneh. “Ini orang kenapa? Kok smsnya begini amat? Nggak ada emoticon bercandanya, jangan-jangan cemburu,” pikir Chrysta. Tapi setelah itu, dia tertawa sendiri dan berkata pada dirinya sendiri,”Hello!! Siapa gue? Ngapain juga dia cemburu. Ora mungkin.” Chrysta pun hanya bertanya maksud ‘tunangan’ itu apa dengan polosnya. Satu detik setelah dia mengklik ‘send’, barulah dia ingat dan mengerti maksudnya.
“Hem, pasti karena pra-wedding itu,” pikirnya. Ternyata memang benar. Dan Cloud tidak membalas lagi. Entah feeling atau apa, biasanya Chrysta gengsi untuk sms lagi, tapi tidak kali ini. Chrysta mengirim sms lagi dan mereka membahas topik lain sampai larut malam.
Lalu hari berikutnya, hari pertama agenda. Jarang sekali mereka berkomunikasi. Selain keadaan yang tidak memungkinkan, Chrysta juga tidak mau kalau orang lain tahu bahwa mereka sudah kenal dekat. Anehnya, dia sendiri tidak tahu alasannya. Lalu malam sebelum Chrysta tidur, Cloud mengirim pesan :
You were not mess today. Actually you’re great.
Senyum pun mengembang di bibir Chrysta dan dia bergumam, “Ya ampun, ini orang.”
Kemudian datanglah hari terakhir agenda. Saat Chrysta duduk bersama teman-temannya yang lain, karena mengantuk dia hanya diam mendengar keramaian teman-temannya. Tidak disangka handphonenya berbunyi dan sms masuk dari Cloud.
Di saat rame, mbak tetep aja keliatan galau.
Ternyata Cloud duduk bersama temannya di arah seberang Chrysta dan teman-teman Chrysta. Lagi-lagi Chrysta senyum lagi. Lalu membalas sms-nya itu. Dan hanya berhenti sampai situ.
Karena masih ada sisa waktu sekitar lima belas menit menjelang adzan Maghrib, sie acara membuat sedikit acara tambahan. Lima belas menit itu di isi dengan hiburan dari angkatan baru, yaitu angkatannya Chrysta. Dan yang tampil adalah Cloud. Dalam hati Chrysta bertanya-tanya, “Lho, perasaan tadi dia latihan bareng temannya, kenapa jadi tampil sendiri?” Lalu Cloud mulai memainkan gitar kesayangannya. Ya ampun, tiba-tiba dia jadi tenar. Ternyata cukup banyak senior yang mengaguminya. Bagaimana dengan Chrysta? Apa dia juga kagum? Jawabannya tidak terlalu. Dia malah sedikit merasa aneh ketika orang-orang sekitarnya histeris.
“Penampilannya memang bagus, tapi nggak perlu sampai seheboh itu kan?” katanya lirih. Chrysta benar-benar tidak membiarkan hatinya untuk jatuh ke tangan Cloud.
Sekitar jam sembilan malam, sendiri Chrysta berjalan pulang. Lalu Cloud menyusul dari belakang dengan motor metik-nya. Dia berhenti sedikit di depan Chrysta dan menawarkan tumpangan. Langsung Chrysta tolak. ‘Hellooo! Banyak anak Rohis di belakang sana. Gawat kalau mereka lihat,’ teriak Chrysta tapi dalam hati.
“Eh, ngomong-ngomong tadi bagus lho perform-mu,” kata Chrysta sambil mengacungkan jempol kanannya dan tersenyum. “Kemarin katamu aku yang great, sekarang kataku kamu yang great.”
Setelah berterima kasih atas pujian itu, Cloud bertanya sesuatu dan sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi temannya lewat sambil meledek mereka. Lalu Chrysta menyudahi pembicaraan dan langsung pergi.
Sesampainya di kost, Chrysta dan Cloud mulai bersms-ria. Lagi-lagi Chrysta dibuat penasaran. Pertama, ketika Chrysta bertanya apakah Cloud merasa capek, Cloud membalas :
Capek nya dah tadi siang. Kalo skrg udh ndak.
Lagian ada charger nya tiap kelelahan tuh.
Kedua, ketika mereka membicarakan tentang performnya itu, Cloud mengatakan :
There’s more than those songs which I played.

Chrysta bingung dengan dua hal tersebut. Ada maksud kah di balik itu? Dan seperti biasa, Cloud tidak mengatakannya. Kata ‘rahasia’ menjadi andalannya. Tapi Chrysta merasa ini ada hubungannya dengan dirinya.

Friday, April 13, 2012

Sebersit Khayalan (Bahasa Version)

Sebersit khayalan
Mana Pilihanmu
(Bahasa Version)

Seorang perempuan (Aku) dan laki-laki berjalan bersama di koridor di kala hujan.
Aku                 : (memandangi tetesan hujan di luar)
Laki 1              : Kamu suka hujan? (tanyanya tiba-tiba)
Aku                 : Iya. ( masih memandangi tetesan hujan)
                        Kenapa tiba-tiba kamu menanyakannya?
Laki 1              : Tidak apa – apa. (kemudian tersenyum)
Aku                 : Benarkah? Aku tidak percaya.
Laki 1              : (hanya tertawa)
Aku                 : Jadi, bagaimana denganmu?
Laki 1              : Hem, aku?
Aku                 : Ya.
Laki 1              : Aku benci hujan.
Aku                 : Kenapa?
Laki 1              : Karena kamu.
Aku                 : Kenapa aku? (bingung)
Laki 1             : (menatap tetesan air hujan) Karena hujan membuatku mengingatmu, mengingatmu  yang selalu mengenang dia tiap hujan turun. (sedih)
Aku                 : (terdiam)

Tiga hari kemudian, laki-laki yang berbeda duduk berhadapan dengan Aku di ruang kelas ketika hujan turun.
Laki 2             : Kamu suka hujan?
Aku                 : Hah?
                         Kenapa pertanyaan mereka sama? (tanya dalam hati)
Laki 2             : Hujan. Kamu suka?
Aku                 : Emm, ya aku suka. (masih bingung dan penasaran)
Laki 2             : Aku juga suka. (melihat keluar jendela, memandang percikan air hujan)
Aku                 : Oh ya? Kenapa?
Laki 2             : (diam sejenak)
             Karena kamu. (menatap Aku)
Aku                 : Aku?! Bagaimana bisa??
                         Kenapa aku lagi? (tanya dalam hati)
Laki 2             : Karena hujan membuatku mengingat kamu yang bisa tersenyum pada kesedihan di hatimu, senyum bahagia karena kamu merasakan kesedihan itu, senyum yang menunjukkan ketegaran dalam kerapuhan.
Aku                 : (terdiam lalu tersenyum)

Powered by Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management