“Kotoko tidak mampu melakukan 90% hal yang bisa kulakukan. Tapi, 10% hal yang tak bisa kulakukan, dia berhasil melakukannya padahal tidak ada orang lain yang bisa.” ~ Irie Naoki“Gigihlah dalam mencintai seseorang dan mencintai pekerjaan.” ~ Putri Sintha
Sukses itu bersama orang-orang yang gigih dan tekun! Yap, sukses memang seringnya bersama orang-orang yang
bekerja keras dengan gigih dan tekun. Kalimat itu bukan kutipan dari siapa pun,
bukan juga kalimat milikku meski keluar dari mulutku sendiri, karena kalimat
itu sudah menjadi rahasia umum dan menjadi milik semua orang. Banyak contoh
yang bisa kita ambil dari dunia nyata, dan dari tokoh-tokoh terkemuka di dunia,
bahkan yang sudah almarhum berpuluh-ratus tahun yang lalu. Dan contoh lain bisa
diambil dari cerita-cerita yang kita baca atau kita tonton. Salah satunya
Itazura Na Kiss, sebuah komik yang telah dijadikan anime dan bahkan ada versi
Drama Korea dengan cerita yang lebih singkat.
Itazura Na Kiss adalah komik atau manga yang ditulis oleh
Kaoru Tada dengan genre romantic comedy
dan slice of life. Komik ini mulai
dipublikasikan dari tahun 1990 dan selesai tahun 1999 dengan total 23 volume. Versi
anime sudah mengudara tahun 2008, sedangkan versi drama telah dibuat sebagai
drama Jepang tahun 1996, drama Taiwan pada tahun 2005, dan drama Korea dengan judul
Playful Kiss tahun 2010. Tahun 2013, telah dibuat remake dengan judul Mischievous Kiss: Love in Tokyo (drama Jepang).
Anime Itazura na Kiss
Awal cerita dimulai dengan penolakan sebuah pernyataan
cinta yang dibuat oleh siswi SMA kelas F bernama Aihara Kotoko. Surat cintanya
ditolak mentah-mentah oleh siswa SMA kelas A terpintar se-Jepang, Irie Naoki.
Kesialan lain juga terjadi setelah itu. Gempa level 2 telah terjadi dan
menyebabkan rumah baru Kotoko roboh. Padahal rumah yang lain baik-baik saja.
Alhasil, dia dan ayahnya terpaksa tinggal sementara di tempat sahabat masa
kecil ayahnya, tepatnya di kediaman keluarga Irie, keluarga di mana Naoki di
besarkan.
Naoki selalu bersikap dingin dan acuh pada Kotoko. Dia
meminta agar Kotoko menjaga rahasia tentang tinggal serumah dan memintanya agar
tidak mengajaknya bicara di sekolah. Selain itu, adiknya yang bernama Irie Yuuki,
pun menganggap Kotoko sebagai pengganggu. Naoki dan Yuuki sering sekali
mengatakan hal buruk dan tidak menjaga perasaan Kotoko, sehingga membuat Kotoko
menderita. Untungnya ibunya Naoki sangat baik pada Kotoko karena dari awal dia
selalu ingin punya anak perempuan. Makanya dia sudah menganggap Kotoko seperti
putrinya sendiri.
Saking senangnya, ibunya Naoki pun memperlihatkan foto
masa kecil Naoki di mana dia diperlakukan seperti perempuan. Dari pakaian
sampai rambutnya, semuanya mirip seperti anak perempuan. Kotoko pun mengambil
kesempatan ini untuk mengancam Naoki agar mau mengajarinya untuk ujian tengah
semester yang akan diadakan dua minggu ke depan. Dia bertekad agar namanya
masuk dalam list ranking 50 teratas.
Dengan segenap usaha Kotoko dan kesabaran Naoki, Kotoko
pun berhasil masuk peringkat ke-50. Tentu saja, selama proses belajar mengajar
yang mereka lakukan, ada sedikit
perubahan pada sikap Naoki, meski itu hanya sekian persen. Setidaknya
Naoki tidak membenci Kotoko melihat usaha keras dan gigihnya dalam belajar.
Kehadiran Kotoko sedikit banyak merubah kehidupan tenang
si jenius Naoki. Dia tentu lebih sering merasa kesal dengan tingkah laku
Kotoko. Ditambah lagi berita mereka tinggal bersama sudah menyebar. Karena hal
ini, murid kelas F meminta Kotoko untuk membujuk Naoki agar mau menjadi tutor
mereka. Dengan terpaksa Naoki setuju. Alhasil, semua anak kelas F berhasil
lulus dan masuk ke Universitas Tonan, kecuali Ikezawa Kinnosuke, teman sekelas
Kotoko yang selalu menyukainya secara terang-terangan tapi bertepuk sebelah
tangan.
Berbeda dengan Kotoko yang memang sudah ingin masuk ke
perguruan tinggi, Naoki justru dilema. Keinginan ayahnya adalah agar dia masuk
Universitas Tokyo dan menjadi penerus ayahnya. Tetapi Naoki tidak menginginkan
hal itu, dan dia sendiri masih belum tahu apa yang dia inginkan. Setelah
beberapa kejadian terjadi, pada akhirnya dia tidak mengikuti tes masuk
Universitas Tokyo. Lalu dia malah memilih masuk Universitas Tonan dan masuk di
fakultas teknik dan sains. Saat itu dia masih belum tahu karir yang sebenarnya
dia inginkan.
Banyak yang tidak menyangka dengan keputusan Naoki.
Bahkan Kotoko menyalahkan diri sendiri dan merasa menjadi pembawa sial karena
Naoki harus membawa Kotoko ke rumah sakit ketika tes ujian masuk akan berlangsung.
Kotoko memutuskan untuk meninggalkan rumah keluarga Irie di tengah malam.
Untungnya Naoki berhasil merubah pikirannya dan mengatakan bahwa dia sendirilah
yang tidak ingin masuk universitas tersebut. Bahkan Naoki merasa dan menganggap
memiliki hidup yang berbeda dari biasanya itu cukup menarik.
Masa-masa akhir mereka di SMA Tonan, tepatnya ketika
perpisahan kelas, tidak sengaja kelas A dan F merayakan di tempat yang sama. Tidak
hanya murid kelas A, bahkan wali kelas mereka ternyata sangat memandang rendah
kelas F termasuk wali kelas F. Apalagi wali kelas A menyalahkan Kotoko karena murid
kesayangannya, Naoki, gagal masuk Universitas Tokyo. Naoki dan Kotoko pun beradu mulut dan pada akhirnya Naoki menertawakan, mempermalukan, juga mempermainkan perasaan Kotoko di depan umum. Tapi kali ini,
Kotoko tidak tinggal diam. Dia membalas dengan menyebarkan foto masa kecil
Naoki yang berpenampilan sebagai perempuan. Hal itu membuat Naoki malu dan
kesal sehingga membawa keluar Kotoko. Di luar restoran, Kotoko menangis sambil berkata bahwa dia akan berhenti mencintai Naoki. Tidak disangka oleh Kotoko, Naoki justru menciumnya, lalu menantang Kotoko bahwa dia tidak akan pernah bisa berhenti mencintai Naoki.
Naoki dan Yuuko |
Naoki berada di Fakultas Teknik dan Sains, sedangkan
Kotoko berada di Fakultas Seni, dan dimulailah kehidupan mereka sebagai
mahasiswa. Di sini saingan Kotoko akhirnya muncul. Dia adalah teman sekelas
Naoki yang bernama Matsumoto Yuuko. Tapi sebenarnya dia bukan benar-benar
saingan Kotoko, karena Naoki sama sekali tidak memiliki perasaan apapun padanya.
Satu tahun sudah mereka tinggal serumah, ayah Kotoko
merasa tidak bisa terlalu lama lagi tinggal dan merepotkan keluarga Irie,
sehingga mereka pun pindah ke apartemen kecil dekat restoran ayah Kotoko.
Kotoko tentu saja sangat sedih. Begitu juga dengan Naoki, tapi Naoki tidak
pernah menunjukkannya. Mereka pun memulai hari-hari mereka masing-masing. Suatu
hari, Kotoko rindu keluarga Irie dan tanpa sadar ke rumah mereka lalu mendapati
Yuuki yang sedang kesakitan. Karena bingung, dia menelpon Naoki dan Naoki
memberitahu apa saja yang harus dia lakukan. Rupanya Yuuki mengalami
penyumbatan usus dan segera dioperasi.
Yuuki, Non-chan, Naoki, dan Kotoko |
Di rumah sakit, mereka bertemu dengan pasien bernama Kimura
Nobuhiro yang sering mereka panggil Non-chan, seorang anak laki-laki seusia
Yuuki yang sakit-sakitan dan sudah lama dirawat di rumah sakit. Mereka menjadi
akrab dengan Non-chan dan sangat sedih ketika Yuuki sudah dibolehkan pulang.
Karena Non-chan lah Kotoko berpikir pasti Naoki bisa melakukan sesuatu
untuknya, seperti menjadi dokter. Kotoko yakin Naoki bisa menjadi dokter yang
hebat. Itulah yang membuat Naoki berpikir lebih jauh tentang masa depannya. Dan
akhirnya dia memantapkan diri untuk pindah jurusan ke bidang kedokteran, tanpa
sepengetahuan orang tuanya. Inilah pertama kalinya Naoki belajar dengan serius,
dan Kotoko selalu mendukungnya. Setengah tahun berikutnya, Naoki resmi menjadi
mahasiswa kedokteran. Sebagai info tambahan, Kotoko kembali ke rumah keluarga
Irie karena ayahnya melihat Kotoko lebih bahagia tinggal bersama mereka bersamaan dengan sembuhnya Yuuki.
Christine, Sir Robbins, Direktur dan Naoki |
Setelah lulus tes pindah jurusan, ayah Naoki pun tahu dan
marah. Naoki dengan tegas menolak untuk jadi penerus ayahnya. Hal ini membuat ayahnya
terkena serangan jantung dan masuk rumah sakit di saat perusahaannya sedang
mengalami banyak masalah. Munculah saingan Kotoko yang sebenarnya, seorang
perempuan keturunan bangsawan bernama Christine yang dijodohkan dengan Naoki
demi menyelamatkan perusahaan ayahnya. Tetapi perjodohan ini tidak diketahui
orang tua Naoki. Naoki sendiri berbohong dengan mengatakan bahwa dia ingin
menikah dengan Chris karena dia memang menyukainya, bukan karena ingin
menyelamatkan perusahaan.
Kin-chan melamar Kotoko |
Di sisi lain, tidak hanya saingan Kotoko yang muncul,
tapi saingan Naoki yang dari awal sudah muncul sekarang malah semakin
meyakinkan. Dia adalah Kinnosuke. Karena begitu menderita dengan sikap-sikap
Naoki dan rasa sakit melihat Naoki bersama dengan Chris, Kotoko memutuskan
untuk mempertimbangkan lamaran Kinnosuke. Keputusan ini didukung
sahabat-sahabat SMAnya dan juga ayahnya.
Pada saat Naoki tahu bahwa Kinnosuke telah melamar
Kotoko, dia pun menemui Kotoko dan jujur tentang perasaannya. Sebelum mereka
bertemu, Kotoko sendiri pun sudah menyadari bahwa dia tidak bisa menerima
Kinnosuke karena dia hanya mencintai Naoki. Tanpa diduga-duga, setelah
pertemuan mereka, Naoki langsung membawa Kotoko ke hadapan keluarga mereka dan
meminta izin untuk menikahi Kotoko. Semua syok, termasuk Kotoko. Tapi semua
juga bahagia dan setuju. Tidak hanya itu, Naoki yang sudah
memutuskan untuk mengubur mimpinya sebagai dokter akhirnya dapat restu dari
ayahnya agar tetap mengejar impiannya. Ditambah lagi, Yuuki menimpali
pembicaraan mereka bahwa Yuuki akan membantu ayahnya di perusahaan. Sampai saat
itu tiba, ayah mereka harus berjuang dan bertahan di perusahaan itu.
Kotoko di pernikahannya |
Naoki tersipu setelah dicium oleh mempelai wanitanya |
Ketika melamar, tentu saja Naoki sudah mengatakan bahwa mereka akan
menikah setelah mereka lulus kuliah nanti. Tapi karena ibunya Naoki itu ‘super’,
tanpa mendengar pendapat dan persetujuan Naoki, dia membuat pernikahan mereka
lebih cepat, yaitu dua minggu setelah mereka berhasil membuat keluarga Chris dan juga Kinnosuke mengerti. Di upacara pernikahan ini pula Kotoko akhirnya tahu bahwa sebenarnya Naoki sudah menyukainya sejak lama. Bahkan ketika di Romance Village, Naoki pernah mencium Kotoko yang sedang tertidur di bawah pohon, dan yang mengetahuinya saat itu hanya Yuuki.
Segala hal baik sudah terjadi, tapi cerita belum
berakhir. Lagi-lagi Kotoko harus berjuang keras dalam hidupnya, sebagai istri
dan sebagai seorang mahasiswi jurusan keperawatan. Sebagai istri, dia belajar
menjadi lebih dewasa dan memahami suaminya. Terkadang rasa saling percaya juga
diuji. Apalagi dengan sikap Naoki yang susah mengekspresikan isi hatinya, menyebabkan
seringnya terjadi salah paham di antara mereka. Setelah bulan madu, Kotoko memutuskan untuk menjadi seorang perawat. Sebagai mahasiswi keperawatan, tentu dia jauh lebih berusaha
keras. Tes pindah jurusan saja dia pernah gagal, apa lagi ketika dia diterima menjadi mahasiswi keperawatan. Tapi dia tidak menyerah. Semenjak pulang dari bulan madu, Kotoko memang sudah bertekad untuk menjadi perawat. Dia tahu dia lemah dalam mengingat dan selalu melakukan kesalahan
dalam praktek, maka dari itu dia selalu berangkat lebih pagi agar dapat
berlatih di kampus.
Keita membantu Kotoko berlatih mengukur tekanan darah |
Puncak konflik pada fase ini adalah ketika Naoki merasa
cemburu dengan kedekatan istrinya dan Kamogari Keita, teman sekelas Kotoko.
Keita berkebalikan dengan Naoki. Dia sangat baik, sopan, dan perhatian. Keita selalu membantu Kotoko, baik dalam praktek kelas maupun ketika Kotoko berlatih sebelum kelas dimulai. Bahkan
ibunya Naoki yang hobi menyamar dan memata-matai juga takluk padanya,
menganggap Keita adalah saingan terberat Naoki. Bahkan merasa Kotoko sebentar
lagi akan meninggalkan mereka.
Kotoko pingsan setelah melihat mayat yang sedang diotopsi |
Keita jengkel dengan sikap Naoki yang dingin terhadap Kotoko |
Keita memang mirip Kinnosuke, terkadang bertindak tanpa
rasionalitas. Dia melihat perjuangan berat Kotoko sebagai perawat. Sedangkan Naoki malah mengacuhkan istrinya sendiri dan malah bersikap dingin padanya. Tentu
Keita tidak terima melihat penderitaan Kotoko. Akhirnya dia menyatakan
perasaannya dan meminta Kotoko agar tidak kembali pada Naoki. Dia tidak
berpikir lebih jauh tentang status Kotoko sebagai istri Naoki. Yang dia
pedulikan hanya kebahagiaan Kotoko.
Bagaimana akhirnya? Tentu saja Kotoko tetap memilih
Naoki. Hanya saja ada proses dan kejadian-kejadian lain yang terselip yang
menjadikan mereka rujuk kembali. Yang pasti Keita di sini adalah cobaan
pernikahan mereka yang terberat (menurutku), meskipun cobaan dalam pernikahan
mereka masih berlanjut setelah mereka rujuk (yang tidak mungkin aku ceritakan
dengan detail di sini).
Masih banyak kejadian-kejadian lain yang melibatkan
kehidupan karakter lain seperti Kinnosuke, Chris, Yuuko, Non-chan dan Keita yang mungkin akan lebih greget kalau nonton langsung,
karena di sini tidak bisa sedetail cerita di anime-nya.
Review:
Aku suka anime ini karena setidaknya menunjukkan bahwa
kegigihan baik dalam hal perasaan maupun karir masa depan itu sangat diperlukan.
Sekalipun terlambat mengetahui apa yang kita inginkan untuk masa depan, bukan
berarti kita harus menyerah. Dan sekalipun apa yang kita pilih jauh dari
kemampuan kita, bukan berarti kita tidak bisa dan tidak pantas berada di jalan
itu. Semua tergantung pada kemantapan hati dan kegigihan dalam berusaha
mencapai tujuan.
Pesan tersebut jelas terlihat dalam tokoh Kotoko yang
tidak pernah melakukan sesuatu dengan benar dan tenang. Secara kasar, dia itu
karakter yang bodoh dalam banyak hal. Poin positif yang dia punya hanya pekerja
keras, gigih, dan tekun dalam mencintai
Naoki maupun tujuan lain seperti peringkat kelas, tes-tes sekolah atau tes
ujian masuk, dan menjadi perawat di rumah sakit yang sama dengan Naoki.
Hari-harinya diisi dengan kegigihannya berusaha mati-matian agar dilihat oleh
Naoki dan dianggap pantas sebagai istri Naoki oleh orang lain. Dia berusaha dan
bertahan meski sudah terjatuh berkali-kali. Dicaci, dipermainkan, dan
ditertawakan, bahkan oleh Naoki (di awal), dia tetap bertahan dan tidak mau
kalah. Ketika dia resmi menjadi perawat, bukan berarti dia sudah ahli jadi
perawat dan tidak melakukan kesalahan. Justru dia masih ceroboh dan membuat
kepala perawat kesal. Tapi Kotoko sudah benar-benar mencintai pekerjaannya,
jadi dia meladeni dan menyelesaikan masalah-masalahnya. Kerja keras dan
kegigihannya pun bisa menaklukan pasien yang keras kepala yang selalu
menyuruh-nyuruhnya seperti seorang pembantu.
Bukan berarti Naoki bukan orang yang gigih karena dia
jenius. Sekilas Naoki mungkin memang terlihat kurang antusias karena dia jenius
yang bisa melakukan banyak hal. Tapi menurutku, dia juga bisa dibilang gigih
dalam mempertahankan Kotoko. Setidaknya bagi orang yang jenius seperti dia,
melakukan hal-hal di luar yang biasa dia lakukan merupakan hal yang perlu
diapresiasi. Apalagi untuk bertahan dengan perempuan super payah yang
cemburuan, terkadang curigaan, dan mudah termakan omongan sekitar, itu bukan
hal yang mudah. Gampangnya, bayangkan seandainya hidup kita biasanya sangat
tenang dan selalu berjalan sesuai rencana. Lalu ada sesuatu yang merubahnya
menjadi serba kebalikan. Otomatis kita akan berusaha untuk mengembalikannya
seperti semula atau berusaha untuk terbiasa dengan perubahan itu. Dan Naoki
memilih untuk bertahan dan terbiasa dengan perubahan itu. Sebenarnya ya ada
sisi kegigihan di sini. Kegigihan yang jelas terlihat di diri Naoki adalah
ketika dia memutuskan menjadi dokter dan berhasil menjadi dokter. Lihat saja
bagaimana dia belajar untuk pertama kalinya demi tes masuk kedokteran dan
bagaimana dia hampir mengacuhkan istrinya yang hamil tua dengan menolak pulang
bersamanya karena dia memilih lembur di rumah sakit mengerjakan thesis-nya.
Pada akhirnya dia menyesal ketika tahu istrinya masuk rumah sakit karena
hipertensi kehamilan.
Sekalipun ini mungkin hanya cerita fiktif belaka, bukan
berarti tidak ada hal yang bisa kita ambil. Pembelajaran kan bisa datang dari
mana saja, bahkan dari anime-anime seperti ini, yang orang awam secara umum
menganggap sebagai tontonan anak-anak. Kesimpulan dari anime ini adalah tentang
kegigihan, kegigihan dalam mencintai seseorang dan kegigihan dalam mencintai
pekerjaannya. Sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang suka dengan anime romance.
Tapi bagi yang tidak suka romance,
anime ini tetap direkomendasikan karena anime ini juga mengajarkan tentang
loyalitas, kepercayaan, kegigihan, dan finding
yourself.
ditulis oleh Putri Sintha