OLAH TUBUH
Warming-Up atau pemanasan
sebaiknya menjadi dasar dalam pelajaran acting. Melatih kelenturan tubuh,
memulai dari organ yang paling atas, hingga yang paling bawah. Latihan ini
ditempuh untuk mencapai kesiapan secara fisik, sebelum menghadapi
latihan-latihan lainnya.
Olah tubuh bisa dilakukan dengan
berbagai pendekatan pada balet, namun kalau di Indonesia sangat mungkin
berangkat dari pencak silat atau tari daerahnya masing-masing seperti
kebanyakan actor cirebon dengan masres (sejenis teater tradisional cirebon)
yang banyak menguasai tari topengnya, juga tentu di Bali, Sunda dan banyak
tempat yang berangkat dari tradisinya dan kemudian dikembangkan pada tujuan
pemeranan,.
Banyak
aktor pemula selalu gagal dalam menampilkan segi kesempurnaan Artistik, karena
pada waktu puncak klimaks selalu diserang oleh kekakuan, mengalami ketegangan
urat.
Kekejangan ini memberikan
pengaruh buruk pada Emosi bagi pemeran yang sedang menghayati perannya, apabila
hal ini menimpa Organ suara maka se-orang yang mampunyai suara baik menjadi
parau bahkan bisa kehilangan suara, jika kekejangan itu menyerang kaki maka
orang itu berjalan seakan lumpuh, jika menimpa tangannya akan menjadi kaku.
Untuk mengendurkan ketegangan
urat ada bermacam cara latihan, dengan melalui latihan gerak, senam, tari-tari.
Hingga gerakkan dapat tercipta dengan gerakan artistic, dan dapat lahir dari
Inter Akting (Gerakan Dalam).
Olah tubuh sebaiknya dilakukan
sau jam setengah setiap hari, dalam dua tahun terus menerus, untuk memperoleh
actor yang enak dipandang mata, subjeknya: Senam irama; Tari Klasik, Main
anggar, Berbagai jenis latihan bernapas, latihan menempatkan suara diksi,
bernyanyi, pantomime, Tata Rias.
Olah tubuh (bisa juga dikatakan
senam), sangat perlu dilakukan sebelum kita mengadakan latihan atau pementasan
agar mendapat keadaaan atau kondisi tubuh yang maksimal. Selain itu olah tubuh
juga mempunyai tujuan melatih atau melemaskan otot‑otot kita supaya elastis,
lentur, luwes dan supaya tidak ada bagian‑bagian tubuh kita yang kaku selama
latihan-latihan nanti.
Pelaksanaan olah tubuh :
1.
Pertama sekali, perhatikan dan rasakan dengan
segenap panca indera yang kita punya, tentang segala rakhmat yang dianugerahkan
kepada kita. Dengan memakai rasa kita perhatikan seluruh tubuh kita, mulai dari
ujung rambut sampai ujung kaki, yang mana semuanya itu merupakan rakhmat Tuhan
yang diberikan kepada kita.
2.
Lalu gerakkan tubuh kita.
a.
Jatuhkan kepala ke depan. Kemudian jatuhkan ke belakanq,
ke kiri, ke kanan. Ingat kepala/leher dalam keadaan lemas, seperti orang
mengantuk.
b.
Putar kepala pelan‑pelan dan rasakan lekukan‑lekukan
di leher, mulai dari muka. kemudian ke kiri, ke belakang dan ke kanan. Begitu
seterusnya dan lakukan berkali‑kali. Ingat, pelan‑pelan dan rasakan !
c.
Putar bahu ke arah depan berkali‑kali, juga ke
arah belakang. Pertama satu-persatu terlebih
dahulu, baru kemudian bahu kiri dan kanan diputar serentak.
d.
Putar bahu kanan ke arah depan, sedangkan bahu
kiri diputar ke arah belakang. Demikian pula sebaliknya.
e.
Rentangkan tangan kemudian putar pergelangan
tangan, putar batas siku, putar tangan keseluruhan. Lakukan berkali‑kali, pertama
tangan kanan dahulu, kemudian tangan kiri, baru bersama‑sama.
f.
Putar pinggang ke kiri, depan, kanan, belakang.
Juga sebaliknya.
g.
Ambil posisi berdiri yang sempurna, lalu angkat
kaki kanan dengan tumpuan pada kaki kiri. Jaga jangan sampai jatuh. Kemudian
putar pergelangan kaki kanan, putar lutut kanan, putar seluruh kaki kanan. Kerjakan juga pada kaki kiri sesuai dengan cara di atas.
Sebagai pembuka dan penutup olah tubuh ini, lakukan lari‑lari
di tempat dan meloncat‑loncat.