JANTUNG HATI
26 Februari
Aku sempat tertegun melihat Dimas mengobrol dengan seorang perempuan ketika aku keluar dari ruangan Dokter Yulian. Perempuan yang lebih muda dariku itu memang cantik, tapi badannya kurus dan mukanya agak pucat. Dia terlihat lemah. Ketika aku mendekat, Dimas mengenalkanku padanya. Dialah Aya, perempuan yang beberapa minggu ini membuat Dimas ribut membicarakannya.
"Jadi, bagaimana bisa dia akhirnya mau berkenalan denganmu?" tanyaku saat keluar dari rumah sakit dan mulailah dia bercerita dengan bahagianya sambil berjalan ke parkiran motor.
"Seperti biasa, aku pasang muka tembok dulu. Aku sama sekali nggak berharap dia mau ngobrol, yang penting aku bisa ketemu. Tapi nggak disangka, meskipun awalnya dia cuma angguk-geleng, akhirnya dia mau ngobrol. Herannya,...
Friday, March 29, 2013
Sunday, March 24, 2013
Orang Asing - Love Story
Orang Asing
Sepertinya aku lagi-lagi kehilangan sesosok
penghibur hati. Yah, meski pada akhirnya aku tahu namanya dari seorang teman,
tapi waktu itu juga aku nggak pernah lagi ngliat dia bekerja di ‘sana’. Hariku
mulai mendung lagi dan ketidakpastian dari keberadaannya sekarang malah bikin
makin mendung. Padahal, biasanya, satu-satunya orang yang bisa ngilangin
mendungku cuma dengan sekali lihat, baru dia dan mungkin cuma dia.
Aku sendiri nggak tahu apa pun tentangnya.
Apa dia masih kuliah atau udah lulus? Apa dia pengurus market, yang berarti dia
masih kuliah di universitas yang sama denganku, atau orang luar yang bekerja di
sana? Berapa umurnya? Dari daerah mana dia berasal? Tinggal di mana sekarang?
Apa dia udah punya pasangan atau menikah atau bahkan punya anak?
Aku sama sekali...
Friday, March 15, 2013
Biar Tuhan yang menunjukkan?
Biar Tuhan yang Menunjukkan?
Aku masih tidak
memahaminya. Kenapa kita sebaiknya diam tentang perasaan kita? Bukankah akan
lebih melegakan jika dia tahu apa yang kita rasakan sebenarnya? Bukankah memang
sudah resiko kita jika dia memilih untuk menjauh, menetap, atau mendekat
setelah tahu perasaan kita? Aku mencoba untuk menjadi dirimu, Teman,
biarkan Tuhan yang menunjukkan perasaan kita melalui dirinya sendiri. Sepintas mungkin
aku merasa menyetujuinya. Tetapi ketika kujalani, ternyata tidak sepenuhnya
sama. Hidupku tidak akan tenang sampai dia mengetahuinya. Aku sendiri yang akan
tersiksa karena tidak menunjukkan perasaanku padanya. Aku sendiri yang merasa
merana karena hanya memandangnya di kejauhan. Aku sendiri, hanya seorang diri,
yang akan merasakan...
Monday, March 11, 2013
Powered by Blogger.