“Liburan” yang hampir dua minggu ini aku habiskan dengan menonton
beberapa anime untuk mengisi waktu luang. Beberapa hari kemarin aku membuat summary dan sedikit sekali pemikiran
tentang anime Amnesia. Sekarang aku juga melakukan hal sama, meskipun summaryku ini tidak sedetail Amnesia—dan
sebenarnya summary Amnesia pun belum masuk ke dalam sebutan ‘detail’—. Mungkin
ini lebih ke review atau sekilas
tentang anime-nya.
Kokoro no Connect menceritakan tentang lima orang dalam satu club
tertentu di sekolah, Cultural Research Club (kalau tidak salah). Mereka bernama
Nagase Iori, Inaba Himeko, Kiriyama Yui, Aoki Yoshifumi, dan Taichi yang mengalami
empat fenomena aneh. Pertama, jiwa mereka dapat bertukar tempat di antara
mereka berlima dalam sekejap dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Ini dapat
terjadi kapan saja dan di mana saja. Fenomena ini berakhir ketika bagian cerita
Iori masuk rumah sakit dan divonis akan mati dalam 30 menit. Mereka diberi
waktu untuk memutuskan siapa yang akan mati dengan fenomena ‘body switching’
tersebut oleh Heartseed 1 yang merasuk dalam tubuh Mr. Go (guru). Setelah Iori,
yang telah melakukan ‘switch’ dengan Aoki dan telah diberitahu situasinya, dia
memutuskan untuk dia sendiri yang mati. Meskipun pada akhirnya ternyata
Heartseed 1 hanya menakut-nakuti mereka.
Kedua, mereka tidak dapat menahan hasrat mereka untuk melakukan
atau mengatakan sesuatu sehingga efeknya dapat menyakiti satu sama lain. Mereka
menjadi tak terkontrol. Misal, Yui yang jago karate telah memukul sekelompok
laki-laki yang sedang mendekati teman sekolahnya. Hal itu disebabkan karena dia
pernah hampir di perkosa sehingga dia memiliki phobia terhadap laki-laki.
Meskipun laki-laki yang mendekati teman sekolahya itu tidak ada niatan buruk,
tapi Yui tidak bisa mengontrol diri sehingga dia harus diintrogasi oleh polisi.
Karena takut menyaiti yang lain, dia pun mengurung diri di kamar dan tidak
pergi ke sekolah. Hal yang buruk juga dialami empat orang lainnya. Namun,
mereka berhasil melewatinya dengan keputusan bahwa sekalipun mereka bertengkar
atau saling menyakiti, mereka tetap ingin bersama.
Ketiga, dalam waktu yang ditentukan yaitu dari jam 12 siang hingga
jam 5 sore tubuh mereka dapat kembali ke masa lalu. Siapa yang berubah dan
berubah ke umur berapa tidak ada yang tahu karena sistemnya random. Mereka
dapat berubah menjadi umur belasan atau bahkan kembali menjadi bayi. Setelah
lebih dari jam 5 sore dan mereka kembali seperti semula, maka perasaan dan
ingatan mereka tentang masa lalu itu, yang mungkin telah mereka lupakan,
kembali dan masih terasa sangat jelas. Agar tidak ada yang melihat perubahan
tubuh dan pikiran di depan publik, mereka memutuskan untuk pergi ke tempat
persembunyian di selang waktu tersebut. Dalam fenomena ketiga ini, awalnya yang
tidak dapat berubah hanya Taichi karena Heartseed 2 yang merasuk ke dalam tubuh
adiknya Taichi meminta dan melarang Taichi untuk memberitahukan pada siapa pun.
Tapi setelah Taichi terpaksa menceritakannya, dia pun masuk ke dalam
‘permainan’ Heartseed 2.
Fenomena terakhir adalah transfer pikiran yang tersembunyi dalam
otak. Bisa dibilang telepati yang tidak bisa kita kontrol. Tidak bisa
dipastikan kapan hal itu terjadi, dan belum tentu juga pikiran satu orang dapat
terdengar oleh empat orang lainnya. Bisa hanya terkirim satu atau dua orang,
bisa juga ke semuanya. Hal ini membuat Iori sangat takut karena selama ini dia
bermasalah dengan personality. Dia
ketakutan orang lain akan mengatakannya pembohong karena dia selalu bersikap
menurut situasi dia berada. Dan ketika Iori tidak bisa mengelak dengan apa yang
sebenarnya dia pikirkan, dia pun berubah menjadi Iori yang dingin dan jutek,
bukan Iori yang ceria, populer, dan membuat senang sekitarnya. Pada akhirnya
dia memutuskan untuk “It's my damn life! I'll live it any damn way I want! Nothing
else matters” dan kembali menjadi sosok yang ceria dan populer di kalangan
teman-temannya.
Yang aku tangkap secara umum adalah bahwa manusia hidup memang
harus menghubungkan hati agar bisa saling mengerti dan memahami satu sama lain.
Bisa dibilang empat fenomena di cerita ini yang dibuat oleh ‘sesuatu yang masuk
dalam tubuh seseorang’ membantu mereka untuk lebih dekat dan dapat merekatkan
hubungan di antara mereka berlima. Mereka dapat mengatasi masalah yang ada
bersama-sama dan menumbuhkan rasa percaya antarsesama. Tentu saja hubungan
percintaan ada di sini. Yui dan Aoki, sedangkan Taichi dengan Iori lalu
berakhir dengan Inaba. Dengan terjadinya fenomena tersebut, phobia Yui sembuh
dan hubungannya dengan Aoki makin berkembang. Aoki pun menjadi orang yang lebih
tegas dalam mengambil tindakan. Dia sadar bahwa dia telah menggantungkan
hubungan dengan seseorang yang jauh di sana sebelum dia bertemu dengan Yui.
Inaba yang sebelumnya dingin, serius, tidak percaya pada siapapun, dapat
menjadi lebih ekspresif dan mulai percaya pada orang lain. Iori, yang memiliki
masalah paling rumit pun akhirnya dapat memutuskan apa yang ingin dia lakukan.
Taichi, yang awalnya saling menyukai dengan Iori, sering menjadi orang yang
paling membantu dan orang pertama yang mengambil tindakan. Tapi terkadang dia
juga membuat hal-hal tidak berjalan lancar. Dia orang yang tidak bisa melihat
orang lain menderita. Kebaikannya itu membuat Inaba pun menyukainya dan membuat
Inaba dan Iori bertanding dengan adil. Meskipun Iori tidak bisa bertahan dengan
perasaannya.
Aku kurang suka endingnya
meskipun happy ending. Mungkin karena
aku lebih suka Taichi dengan Iori daripada Inaba. Mungkin juga karena aku lebih
merasa Iori = aku. Maksudnya, ketika aku menonton anime ini, aku terseret
dengan beberapa kasus personality
Iori dan berakhir dengan aku ‘seperti ada’ di cerita itu. Dan aku merasa aku
benar-benar membutuhkan sosok Taichi. Yah, tapi karena aku orang yang tidak
mudah melupakan perasaan untuk orang lain, sebut saja setia :p, maka aku juga tidak
setuju dan sedikit kesal karena Iori dan Taichi sama-sama sudah tidak saling
menyukai. Hahaha, terlalu subjective
ini.
Kalau aku diberi kesempatan membuat ending, aku akan menambahkan satu karakter di bagian akhir di mana
ada karakter laki-laki bergabung dengan club
mereka. Kemudian Iori dan si karakter baru itu ‘have a crush’. Tapi part ini tidak dalam bentuk cerita
secara utuh, hanya semacam ‘clue’. Misalnya, hari pertama si karakter bergabung
di CRC, bertemu dengan si presiden alias Iori yang menyambutnya dengan ceria
dan ramah. Lalu dia tersipu malu melihat Iori dan the end. :D Pokoknya endingnya semacam itulah, terserah
eksekusinya mau seperti apa. Tapi apa mau dikata, pengarangnya kan bukan aku.
Dan belum tentu juga endingku itu
lebih bagus. Mungkin lebih bisa dibilang mainstream,
haha..
0 comment:
Post a Comment