Tuesday, December 11, 2012

Air Mata di Tengah Malam

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; ...

Saturday, November 17, 2012

Berawal dari Awal 5

1024x768 “Sebenarnya aku sama Aula tuh mau ngerjain Awan dengan cara mengurung dia soalnya dia ulang tahun hari ini. Nanti pas dia keluar, kita nyiram dia pakai air, lempar pakai terigu, dan lain-lain. Eh, malah jadi kayak gini.” jawab Ian lalu menghela nafas. “Oh,” respon Tyas singkat sambil terus mengetik. ”Sial banget sih nasibmu.” Dalam hati, Ian cukup terkejut dengan sikap Tyas yang cuek dan tenang itu. “Lho, bukannya malah kamu ya yang kena sial?” “Aku? Sial karena ke kurung? Biasa aja tuh.” “Ke kurung mungkin emang biasa aja, tapi kan ke kurungnya sama aku, orang yang kamu sebel selangit! Gimana nggak sial tuh kamu?” kata Ian sambil melirik ke arah Tyas. Deg! Tyas berhenti mengetik tiba-tiba dan terdiam beberapa detik. “Oh, sori deh buat yang waktu itu. Bukan maksudku...

Berawal dari Awal 4

1024x768 Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu Aula, Awan, dan Astri pun tiba. Mereka memulai peran mereka masing-masing. Pagi hari, Aula membujuk Ian dan berhasil. Awan bersikap biasa seolah-olah tidak tahu apa-apa. Sedangkan Astri meminta tolong Tyas untuk datang ke sanggar sepulang sekolah nanti. Sepulang sekolah, Ian terkejut dengan kehadiran Tyas. “Lho? Kenapa Tyas ada di sini? Kata Aula, Tyas nggak ada dalam scenario kan?” tanya Ian dalam hati. Tyas pun terkejut saat melihat Ian ada di dalam sanggar. Namun, Tyas pandai menyembunyikan perasaannya, sehingga dia bersikap seolah-olah Ian bukan siapa-siapa dan tidak pernah terjadi apa-apa antara dia dan Ian. “Tyas?! Kok kamu di sini?” tanya Aula berpura-pura terkejut. “Kamu mau aku di mana? Di tengah jalan, di kuburan, di...

Berawal dari Awal 3

1024x768 Suatu hari, saat sedang berkumpul di sanggar pramuka, rahasia bahwa Tyas menyukai Ian hampir terbongkar. Karena Tyas tidak ingin menjadi bahan gossip, dia pun mengelak dengan berkata, “ Nggak lah! Mana mungkin aku suka sama Ian. Bukan tipeku banget! Aku malah sebel tahu!” Tyas mengatakannya dengan sangat jelas dan betapa terkejutnya dia saat Ian yang ternyata ada di belakangnya berkata dengan sinis, “Oh, maaf deh kalau aku bukan tipemu! Tapi, asal tahu aja, kamu juga bukan tipeku kok.” Lalu Ian menoleh ke Aula dan bertanya, ”Eh, La, Awan di mana sih? Aku kira dia di sini.” ”Nggak, paling dia di lapangan basket,” jawab Aula. ”Thanks.” Ian langsung pergi sedangkan Tyas masih berdiri mematung. Hancur sudah hati Tyas. Ingin menangis rasanya. Padahal pertama kalinya...

Thursday, November 08, 2012

Berawal dari Awal 2

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; ...
Powered by Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management