Monday, December 14, 2015

TAMENG “BE YOURSELF”

Be yourself atau jadi diri sendiri itu apa sih sebenernya? Perlu banget kah kita bersikap jadi diri sendiri?
Sesuai sebutannya, be yourself means “to behave in your usual manner, rather than behaving in a way you think other people might like”. Maksudnya, kamu nggak perlu bertindak dan berpikir seperti apa yang orang lain inginkan dari kamu. Jujur apa adanya. Misal, kamu suka musik dangdut tapi pacar kamu sukanya musik rock. Terus kamu pindah haluan ke musik rock, padahal kamu nggak pernah suka musik itu. Nah itu berarti kamu nggak be yourself.
Aku yakin, banyak orang paham makna dari be yourself. Sayangnya, beberapa dari kita sedikit salah kaprah. Karena be yourself selalu digembor-gemborkan sebagai sesuatu yang membanggakan, seolah-olah semua orang harus seperti itu. Aku setuju sih. Semua orang memang harus jadi diri sendiri. Toh dengan kita jadi diri sendiri, kita jadi lebih nyaman dengan diri kita dan kita juga tahu orang-orang mana yang bisa tulus terima kita apa adanya.
Tapi perlu diingat, kalau bisa dicatat sekalian,
be yourself bukan berarti kita sama sekali nggak perlu berubah. Mentang-mentang banyak quotes bagus tentang be yourself, kita seenaknya pakai quotes itu sebagai tameng supaya kita nggak berubah. Padahal mungkin sikap kita yang apa adanya itu bikin orang super kesal. Ya kalau satu atau dua orang yang merasa kesal, it is ok. Berarti memang mereka yang nggak cocok sama kita. Tapi kalau hampir setiap orang merasa hal yang sama, dan berujung menjauhi kita, berarti ada hal yang salah dalam diri kita, right?
Kita perlu lihat situasi dan kondisi. Nggak bisa kita semena-mena dengan bersikap be yourself. Kita manusia kan makhluk sosial. Di tempat formal apa pantas kita kekanak-kanakan? Lagi bareng sama orang yang terlalu sensitif dan mudah tersinggung, apa harus kita selalu ngomong ceplas-ceplos?
Jangan egois dengan pakai tameng be yourself. Jangan selalu beranggapan, “Ih kok mereka menjauh? Terserah deh. Yang pernting aku udah apa adanya. Emang bukan mereka temen sejati. Nanti juga bakal ada yang terima aku kayak gini”. Justru kita harus instropeksi diri. Mungkin sikap apa adanya kita termasuk sikap negatif atau buruk. Nah kalau kita berubah jadi lebih baik bukannya malah bagus? Jangan halangi diri kita berubah jadi lebih baik dengan berpikir “be myself aja lah”. Contoh nyata nih, be yourself kan berarti kita nggak munafik. Tapi ternyata usual manner kita tuh munafik alias susah buat jujur atau suka bohong. Perlu sikap seperti ini dipertahankan??? Jangan egois dengan membuat diri kita sendiri yang nyaman, tapi kebanyakan orang lain justru sebal dan nggak nyaman. OK? :)

Putri Elisa

0 comment:

Post a Comment

Powered by Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management