Hilang
Arah
Aku
menyadari, duniaku sangat kecil.
Hidupku,
hanya di ruangan sempitku.
Aku keluar,
aku tak menemukan siapapun.
Aku
menunggu, tak ada yang datang dan tinggal.
Aku tahu,
aku tak perlu menunggu bantuan orang lain untk membuatku tersenyum dan tertawa
lepas.
Aku tahu,
aku tak perlu menunggu mereka untuk membuat duniaku meluas.
Tapi aku
merasa aku telah mencoba meraihnya, hanya saja masih tidak bisa.
Diriku yang
sebenarnya, tak pernah merasa memiliki satu orang pun yang bisa menjadi
segalanya.
Aku memiliki
beberapa orang yang begitu berharga, tapi aku tidak bahagia.
Bukan.
Aku bahagia,
tapi tetap ada sesuatu yang hilang.
Aku melihat
kehidupan orang lain.
Mereka penuh
aktivitas, penuh kesibukan, penuh masalah, penuh banyak hal yang mereka
keluhkan.
Tapi aku
melihat ‘kebahagiaan’ yang gagal kumiliki.
Aku mencoba,
tapi aku tak dapat mempertahankannya.
Mereka
begitu bersinar dengan rutinitas mereka.
Aku hanya
bisa mengamati, tak dapat berbuat apa pun.
Aku tidak
tahu jalan mana yang harus aku gunakan untuk mencapai kebahagiaan yang aku
inginkan.
Aku tidak
tahu siapa yang seharusnya ada di sampingku, di belakangku, dan di depanku.
Aku
perempuan yang hilang arah dalam kebingungan mencari kebahagiaanku sendiri.
Hanya pengandaian
yang ada, yang selalu berganti dan musnah.
Entah aku
yang menjauh ketakutan atau memang kebahagiaan yang pergi meninggalkan.
Ha! Sungguh
lucu.
Di umurku
yang sekarang, aku masih begitu labil.
0 comment:
Post a Comment