Desember 2012
Butuh berapa
lama untuk bisa menghapus perasaan cinta kita pada seseorang?
Hampir 3
tahun aku mencintai seseorang.
Aku
memilikinya hanya dalam waktu singkat.
Lalu kita
berpisah, namun aku masih memberinya perhatian.
Dan tahun
kedua dan ketiga, aku hanya mencintainya dalam diam.
Aku tidak bisa
berbuat apa-apa. Kita berdua makin jauh, dan semakin jauh.
Aku tidak bisa
lagi menunjukkan bahwa aku masih menyayanginya.
Sesaat aku
memang dapat menghiraukannya.
Tapi tidak
setelah tahu dia menemukan penggantiku.
Bagian
diriku menerima kenyataan itu dengan senang, karena perempuan itu orang baik
dan lebih baik dariku.
Tapi diriku
yang lain membenci kenyataan itu dan kenyataan bahwa aku masih memikirkannya
sampai sekarang.
Aku tahu aku
bisa mendapatkan yang lebih daik dari dia.
Aku berpikir
aku pasti mendapatkan yang lebih dari dia.
Tapi tidak
hatiku. Hati ini sudah tidak percaya lagi, akan orang lain, juga akan diri
sendiri.
Tidak ada yang
sedingin dia.
Tidak ada
yang semenyebalkan dia.
Tapi ia
baik, mungkin tidak ada yang sebaik dia.
Tidak ada
yang sejujur dia.
Tidak ada
yang sehangat dia ketika bersama orang-orang yang ia sayangi.
Dan aku
gagal mempertahankannya.
Aku gagal
mempertahankan orang yang berarti. Lagi!!
Aku merasa
sepi dengan tidak ada orang yang menyayangiku sepertinya.
Aku merasa
cemburu, juga kesal.
Dan aku akan
tidak sanggup untuk bertemu dengannya dalam waktu yang cukup lama.
Entah sampai
kapan.
Betapa
lemahnya aku.
Bahkan aku
sudah tidak sanggup lagi untuk memulai mencintai orang lain, sekalipun aku berhasil
melupakannya.
Aku terlalu
banyak ditinggalkan.
Dan aku
tidak siap untuk ditinggalkan lagi.
Tiga tahun
masa cintaku untuknya, dan masih terus berlanjut.
Mungkin
memang tidak bisa dibandingkan dengan kisah cinta yang bertahun-tahun orang
lain alami dengan masa lalu-masa lalu mereka yang mungkin lebih suram dari
padaku.
Tapi tiga
tahun itu juga masa laluku yang tidak cukup indah,
itu semua cukup,
cukup membuatku takut dan jera.
Terlihat
seperti aku sangat depresi dan frustasi?
Memang. Apa
mau dikata.
Mungkin ini
gangguan jiwa, atau gangguan psikologis.
Entah,
Aku hanya
merasa, aku tidak sanggup lagi mencintai orang sepenuhnya.
Itu saja.
Sudah
kukatakan bukan?
Aku sangat
lemah. Aku sangat rapuh di dalam.
Tapi aku
tidak lagi menunjukkannya.
Aku benci
mereka yang mengasihaniku.
Aku benci
mereka yang berpura-pura simpati dan seolah-olah mereka mengerti.
Aku tidak
mau mendengar komentar-komentar mereka sekalipun itu benar.
Biarkan aku
menjadi egois dan keras kepala.
Dan aku
hanya berakhir dengan keceriaan dalam kepedihan.
0 comment:
Post a Comment