Friday, March 15, 2013

Biar Tuhan yang menunjukkan?

Biar Tuhan yang Menunjukkan?


      Aku masih tidak memahaminya. Kenapa kita sebaiknya diam tentang perasaan kita? Bukankah akan lebih melegakan jika dia tahu apa yang kita rasakan sebenarnya? Bukankah memang sudah resiko kita jika dia memilih untuk menjauh, menetap, atau mendekat setelah tahu perasaan kita? Aku mencoba untuk menjadi dirimu, Teman, biarkan Tuhan yang menunjukkan perasaan kita melalui dirinya sendiri. Sepintas mungkin aku merasa menyetujuinya. Tetapi ketika kujalani, ternyata tidak sepenuhnya sama. Hidupku tidak akan tenang sampai dia mengetahuinya. Aku sendiri yang akan tersiksa karena tidak menunjukkan perasaanku padanya. Aku sendiri yang merasa merana karena hanya memandangnya di kejauhan. Aku sendiri, hanya seorang diri, yang akan merasakan entah senang-sedih-cemas-kecewa-cemburu-sakit hati- dan lainnya. Sedangkan dia? Mungkin tidak, bahkan tidak peduli.
      Bukan, bukan berarti aku seorang yang menyukai untuk maju berperang lebih dulu. Aku hanya merasa aku akan menyesal jika nantinya dia sama sekali tidak mengetahui kebenarannya. Akan merasa tidak adil ketika kita, atau aku, yang merasakan banyak hal dari sangat bahagia menjadi sangat sedih karenanya, memikirkannya, memperhatikannya, juga mengaguminya, tapi dia tidak mengerti, tidak menyadari, dan tidak memahaminya.
      Lalu, apa yang akan aku lakukan? Tentu tidak ada. Aku hanya menanti, menanti waktu yang tepat untuk kubiarkan dia menyadarinya. Ku biarkan Tuhan menunjukkan melaluiku. Dan saat itu tiba, aku telah bersiap untuk kemungkinan terburuknya.

_Bahkan sampai detik ini, aku masih berharap agar aku bisa dipertemukan lagi dengan seseorang yang membuatku pertama kali jatuh cinta saat pandangan pertama. Dan ingin kuutarakan apa yang pernah kurasa dulu. Meski telah berlalu sangat lama, bahkan dia mungkin telah lupa, tapi setidaknya aku akan merasa kebahagiaan tersendiri ketika aku berhasil mengatakannya. Yah, meski terbilang terlambat dan perasaan-perasaan itu kini sudah tidak sama, tapi aku tetap berharap._

0 comment:

Post a Comment

Powered by Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management