Dunia Harapanku
Perasaan aneh…
Berada dalam kamar yang berbeda
Sendiri, merebahkan diri,
Menanti waktu.
Menanti waktu.
Aku pun pergi saat sore
Yah, sore yang cerah dengan jalanan kota yang ramai
Aku berjalan sendiri dalam tempat yang asing
Bertemu, berpapasan, dan melewati orang yang tak kukenal.
Aku berpikir,
‘Bukankah ini yang kuinginkan?’
Tentu.
Tapi tetap aku merasakan sesuatu yang hilang.
Aku merasa tak utuh.
Aku terus berjalan menuju lingkaran,
Tempat orang-orang yang kukenal.
Segan dan tak mau,
Bahkan angin pun serasa menahan langkahku
Tapi aku tetap saja berjalan menemui mereka
Dan masuk ke dalam lingkaran mereka.
Aku kembali keluar dari lingkaran,
Berjalan kembali ke ‘dunia harapanku’,
Tapi waktuku tak banyak
Dan aku pun berjalan lebih cepat.
‘Aku harus segera kembali ke lingkaran lain’
Lelah, tapi inilah hidup sebenarnya.
Tak mungkin aku benar-benar hidup sendirian di dunia ini.
Aku ada di antara kosong dan isi
Beberapa mengisi, tapi mereka kembali pergi
Dan meninggalkan sebuah kekosongan.
Ah, ketika kurasakan
Aku benar-benar inginkan ‘dunia harapanku’ nyata ada
Seperti halnya aku berharap tak ada pertemuan dan perkenalan
Sehingga tak akan ada perpisahan,
Dan aku pun tak kan merasa kekosongan itu.
0 comment:
Post a Comment