Tentang Rasa – Maaf… Sahabat
Maaf. Satu kata ini akan selalu aku lantunkan.
Dalam tiap langkah, tiap nafas, dan tiap gerakan.
Sekalipun kau tak pernah tahu, dan tak pernah akan mendengarnya.
Maaf. Sampai kapanpun tak kan berhenti dan menghilang dari hidupku.
Hanya kata ini yang akan terus membayangiku.
Meski alasan tak pernah kau kan tahu.
Karena aku tak pantas kau panggil sahabat, aku bukan malaikat.
Aku tak sempurna, aku begitu picik, hatiku pun licik.
Maaf. Aku sungguh tak layak. Harusnya aku terlupakan.
Aku mungkin akan terus terbayangi rasa sakit dan bersalah.
Maaf. Aku bukan yang terbaik, dan bukan sahabat yang baik.
Maaf. Aku tak pernah dapat jujur.
Maaf. Aku selalu bertopeng.
Dan Maaf, aku telah memiliki perasaan yang semestinya tak boleh
kumiliki.
Maaf, biarkan aku menguburnya, semua…
Mungkin akan tak ada lagi ‘kita’, karena tak kan kubiarkan kalian
hancur.
Setidaknya hal ini satu-satunya hal baik yang akan aku lakukan.
Demi kalian, demi kita.
Karena dari awal aku tak pernah ada, dan semestinya tak ada.
Dan kalian akan terus bersama, tersenyum bahagia.
Biarlah aku berada jauh, menjaga kalian, mempertahankan kasih di
antara kalian.
Tinggalkan aku di balik layar, tanpa perlu kalian sadar,
ada perasaan yang sedari dulu tumbuh tak wajar.
Dan aku pun pergi jauh berlayar, agar perasaanku tak berakar, dan
merusak kasih indah kalian yang telah lama mekar.
Maaf, Maaf, Maaf…
Aku tak kan pernah sanggup mengucapkannya,
sampai kapan pun.
Maka tulisan ini yang akan menyampaikannya,
suatu hari…