Story 5
Evidences 1
Terasa bosan menjadi ‘kupu-kupu’
alias kuliah pulang kuliah pulang, Chrysta tertarik mengikuti kepanitian di salah
satu acara Rohis. Awalnya Cloud tidak ikut, tapi dia diminta untuk
berpartisipasi oleh Ketua Panitia acara tersebut. Karena ini acara Rohis,
otomatis Chrysta menjaga sikap. Tidak terlalu akrab seperti dengan teman-teman
sekelasnya yang laki-laki. Itu yang membuat Chrysta dan Cloud hanya sempat
saling senyum.
Malam sebelum hari H, tepatnya
setelah pulang dari rapat, Cloud mengirim sms.
Chrysta, are u
tired?
|
Chrysta tidak langsung membalas
karena dia kedatangan teman yang sempat dia suka, Danny. Awalnya memang ada
perlu tentang perkuliahan, tapi ternyata mereka malah mengobrol selama kurang
lebih satu jam. Setelah Danny pulang, barulah Chrysta membalas dengan polosnya
bahwa Danny baru saja ke tempat Chrysta sehingga dia lama membalasnya.
Sebenarnya rasa lelah yang Chrysta rasakan berganti senang ketika mendapat sms
dari Cloud. Tapi itu hal yang tidak mungkin Chrysta katakan, sehingga terjadi
sedikit kesalahpahaman.
Oh. diapelin calon
tunangan toh critanya.
|
pantesan jd g cpk.
|
Chrysta merasa ada yang aneh. “Ini
orang kenapa? Kok smsnya begini amat? Nggak ada emoticon bercandanya, jangan-jangan cemburu,” pikir Chrysta. Tapi
setelah itu, dia tertawa sendiri dan berkata pada dirinya sendiri,”Hello!!
Siapa gue? Ngapain juga dia cemburu. Ora
mungkin.” Chrysta pun hanya bertanya maksud ‘tunangan’ itu apa dengan polosnya.
Satu detik setelah dia mengklik ‘send’, barulah dia ingat dan mengerti
maksudnya.
“Hem, pasti karena pra-wedding
itu,” pikirnya. Ternyata memang benar. Dan Cloud tidak membalas lagi. Entah feeling atau apa, biasanya Chrysta gengsi
untuk sms lagi, tapi tidak kali ini. Chrysta mengirim sms lagi dan mereka
membahas topik lain sampai larut malam.
Lalu hari berikutnya, hari
pertama agenda. Jarang sekali mereka berkomunikasi. Selain keadaan yang tidak
memungkinkan, Chrysta juga tidak mau kalau orang lain tahu bahwa mereka sudah
kenal dekat. Anehnya, dia sendiri tidak tahu alasannya. Lalu malam sebelum
Chrysta tidur, Cloud mengirim pesan :
You were not mess
today. Actually you’re great.
|
Senyum pun mengembang di bibir
Chrysta dan dia bergumam, “Ya ampun, ini orang.”
Kemudian datanglah hari terakhir
agenda. Saat Chrysta duduk bersama teman-temannya yang lain, karena mengantuk
dia hanya diam mendengar keramaian teman-temannya. Tidak disangka handphonenya berbunyi dan sms masuk dari
Cloud.
Di saat rame, mbak
tetep aja keliatan galau.
|
Ternyata Cloud duduk bersama
temannya di arah seberang Chrysta dan teman-teman Chrysta. Lagi-lagi Chrysta
senyum lagi. Lalu membalas sms-nya itu. Dan hanya berhenti sampai situ.
Karena masih ada sisa waktu sekitar
lima belas menit menjelang adzan Maghrib, sie acara membuat sedikit acara
tambahan. Lima belas menit itu di isi dengan hiburan dari angkatan baru, yaitu
angkatannya Chrysta. Dan yang tampil adalah Cloud. Dalam hati Chrysta
bertanya-tanya, “Lho, perasaan tadi dia latihan bareng temannya, kenapa jadi
tampil sendiri?” Lalu Cloud mulai memainkan gitar kesayangannya. Ya ampun,
tiba-tiba dia jadi tenar. Ternyata cukup banyak senior yang mengaguminya.
Bagaimana dengan Chrysta? Apa dia juga kagum? Jawabannya tidak terlalu. Dia
malah sedikit merasa aneh ketika orang-orang sekitarnya histeris.
“Penampilannya memang bagus, tapi
nggak perlu sampai seheboh itu kan?” katanya lirih. Chrysta benar-benar tidak
membiarkan hatinya untuk jatuh ke tangan Cloud.
Sekitar jam sembilan malam,
sendiri Chrysta berjalan pulang. Lalu Cloud menyusul dari belakang dengan motor
metik-nya. Dia berhenti sedikit di depan Chrysta dan menawarkan tumpangan.
Langsung Chrysta tolak. ‘Hellooo! Banyak anak Rohis di belakang sana. Gawat
kalau mereka lihat,’ teriak Chrysta tapi dalam hati.
“Eh, ngomong-ngomong tadi bagus
lho perform-mu,” kata Chrysta sambil
mengacungkan jempol kanannya dan tersenyum. “Kemarin katamu aku yang great, sekarang kataku kamu yang great.”
Setelah berterima kasih atas
pujian itu, Cloud bertanya sesuatu dan sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu
lagi, tapi temannya lewat sambil meledek mereka. Lalu Chrysta menyudahi
pembicaraan dan langsung pergi.
Sesampainya di kost, Chrysta dan
Cloud mulai bersms-ria. Lagi-lagi Chrysta dibuat penasaran. Pertama, ketika
Chrysta bertanya apakah Cloud merasa capek, Cloud membalas :
Capek nya dah tadi
siang. Kalo skrg udh ndak.
|
Lagian ada charger
nya tiap kelelahan tuh.
|
Kedua, ketika mereka membicarakan
tentang performnya itu, Cloud mengatakan
:
There’s more than
those songs which I played.
|
Chrysta bingung dengan dua hal tersebut.
Ada maksud kah di balik itu? Dan seperti biasa, Cloud tidak mengatakannya. Kata
‘rahasia’ menjadi andalannya. Tapi Chrysta merasa ini ada hubungannya dengan
dirinya.
0 comment:
Post a Comment