Story 6
Realize! 3
Hari yang indah dengan langit
yang sangat cerah. Matahari yang begitu terik terkadang membuat orang malas
untuk keluar rumah. Tetapi Cloud tetap datang menemui Chrysta. Dengan kemeja
panjang berwarna putih, dia memegang handphone-nya
dan mengirim pesan ‘Ku dh sampe’. Meski perutnya mendadak sakit dan jantung
berdebar setelah membaca sms itu, Chrysta tetap langsung bergegas keluar dan
menemui Cloud. Sampai-sampai dia melupakan sesuatu, jilbabnya. “Ya sudahlah.
Toh kalau aku makan di sekitar kos juga masih lepas jilbab,” pikirnya.
Berbeda dari pertemuan sebelumnya
di Pendopo, mereka lebih banyak diam. Chrysta tidak tahu apa yang harus
dibicarakan. Kemudian sekitar jam dua siang, Yuka pergi ke warnet untuk
mengerjakan tugas. Dia melihat ada dua temannya dengan dua kekasihnya
masing-masing lalu bertanya di mana Chrysta. Salah satu dari mereka
menjawab,”Noh lagi pacaran di teras sebelah.”
“Cie cieee… Triple date nih di
sini ceritanya,” celetuk Yuka sambil beranjak meninggalkan kos setelah melihat
Chrysta. Dengan suara keras dan meledek, otomatis Chrysta mendengarnya. Dia pun
membantah, “Astaghfirullah. Nggak, ngaco tuh.” Yuka hanya tertawa kecil dan
berpamitan, “Duluan ya. Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaikumsalam,” balas Chrysta
dan Cloud.
Chrysta benar-benar merasa tidak
enak. Chrysta takut ada gossip tentang mereka. Dia tidak mau membuat Cloud
susah.
Beberapa menit setelah adzan
Ashar terdengar, mereka sama-sama memutuskan untuk pergi ke warnet milik kampus
mereka setelah shalat Ashar. Tetapi karena Chrysta tidak mau merepotkan Cloud,
jadi dia memutuskan untuk pergi ke sana sendiri dengan berjalan kaki. Chrysta
tidak mau membuat Cloud menunggunya berganti pakaian. Itu akan memakan waktu
lama karena Chrysta belum begitu mahir mengenakan jilbab segiempat. Dan Chrysta
juga tidak ingin Cloud bolak-balik dari kos-masjid-kos, setelah itu baru ke
warnet.
Chrysta sampai di warnet lebih
dulu. Beberapa menit kemudian Cloud masuk. Secara kebetulan tempat mereka agak
berdekatan. Hanya berbeda satu blok dari tempat Chrysta berada. Chrysta sedikit
terkejut saat dia menoleh ke kanan dan melihat ada Cloud yang kebetulan juga
sedang melihat ke arahnya. Awalnya Chrysta segan untuk mengajak chating dulu, tapi toh tetep dia
lakukan.
“Weh kamuuu…
Ternyata…”
“ ?
Saya lagi? Jgn bosaaaan”
Chrysta hanya tersenyum setelah
membacanya. “Mana mungkin aku bisa bosan dengan seseorang yang treated me so
well kayak kamu, Cloud,” kata Chrysta dalam hati. Karena tidak mungkin Chrysta
mengatakan langsung hal itu, dia membalas chat-nya dengan
“ kalo bosan mau diapain??
Ahaha,..
:p “
“~_~”
“Wkwkw… tenang aku nggak
bosen kok..”
“Thanks.. hope not.
\(^0^)/ “
“Haha.. hope not too deh..”
Percakapan pun berakhir. Cloud
tidak membalasnya lagi. Chrysta pun memfokuskan diri dengan tugasnya yang masih
setengah-abreg. Lalu lewat ekor matanya, dia melihat Cloud beranjak dari tempat
duduknya dan akan meninggalkan warnet. Karena itu, ketika Cloud melewati tempat
Chrysta, Chrysta sengaja melihatnya sehingga mereka saling senyum dan Cloud
menyempatkan diri untuk berpamitan sambil berlalu.
0 comment:
Post a Comment