Sunday, February 23, 2014

Kokoro no Connect


“Liburan” yang hampir dua minggu ini aku habiskan dengan menonton beberapa anime untuk mengisi waktu luang. Beberapa hari kemarin aku membuat summary dan sedikit sekali pemikiran tentang anime Amnesia. Sekarang aku juga melakukan hal sama, meskipun summaryku ini tidak sedetail Amnesia—dan sebenarnya summary Amnesia pun belum masuk ke dalam sebutan ‘detail’—. Mungkin ini lebih ke review atau sekilas tentang anime-nya.
Kokoro no Connect menceritakan tentang lima orang dalam satu club tertentu di sekolah, Cultural Research Club (kalau tidak salah). Mereka bernama Nagase Iori, Inaba Himeko, Kiriyama Yui, Aoki Yoshifumi, dan Taichi yang mengalami empat fenomena aneh. Pertama, jiwa mereka dapat bertukar tempat di antara mereka berlima dalam sekejap dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Ini dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Fenomena ini berakhir ketika bagian cerita Iori masuk rumah sakit dan divonis akan mati dalam 30 menit. Mereka diberi waktu untuk memutuskan siapa yang akan mati dengan fenomena ‘body switching’ tersebut oleh Heartseed 1 yang merasuk dalam tubuh Mr. Go (guru). Setelah Iori, yang telah melakukan ‘switch’ dengan Aoki dan telah diberitahu situasinya, dia memutuskan untuk dia sendiri yang mati. Meskipun pada akhirnya ternyata Heartseed 1 hanya menakut-nakuti mereka.
Kedua, mereka tidak dapat menahan hasrat mereka untuk melakukan atau mengatakan sesuatu sehingga efeknya dapat menyakiti satu sama lain. Mereka menjadi tak terkontrol. Misal, Yui yang jago karate telah memukul sekelompok laki-laki yang sedang mendekati teman sekolahnya. Hal itu disebabkan karena dia pernah hampir di perkosa sehingga dia memiliki phobia terhadap laki-laki. Meskipun laki-laki yang mendekati teman sekolahya itu tidak ada niatan buruk, tapi Yui tidak bisa mengontrol diri sehingga dia harus diintrogasi oleh polisi. Karena takut menyaiti yang lain, dia pun mengurung diri di kamar dan tidak pergi ke sekolah. Hal yang buruk juga dialami empat orang lainnya. Namun, mereka berhasil melewatinya dengan keputusan bahwa sekalipun mereka bertengkar atau saling menyakiti, mereka tetap ingin bersama.
Ketiga, dalam waktu yang ditentukan yaitu dari jam 12 siang hingga jam 5 sore tubuh mereka dapat kembali ke masa lalu. Siapa yang berubah dan berubah ke umur berapa tidak ada yang tahu karena sistemnya random. Mereka dapat berubah menjadi umur belasan atau bahkan kembali menjadi bayi. Setelah lebih dari jam 5 sore dan mereka kembali seperti semula, maka perasaan dan ingatan mereka tentang masa lalu itu, yang mungkin telah mereka lupakan, kembali dan masih terasa sangat jelas. Agar tidak ada yang melihat perubahan tubuh dan pikiran di depan publik, mereka memutuskan untuk pergi ke tempat persembunyian di selang waktu tersebut. Dalam fenomena ketiga ini, awalnya yang tidak dapat berubah hanya Taichi karena Heartseed 2 yang merasuk ke dalam tubuh adiknya Taichi meminta dan melarang Taichi untuk memberitahukan pada siapa pun. Tapi setelah Taichi terpaksa menceritakannya, dia pun masuk ke dalam ‘permainan’ Heartseed 2.
Fenomena terakhir adalah transfer pikiran yang tersembunyi dalam otak. Bisa dibilang telepati yang tidak bisa kita kontrol. Tidak bisa dipastikan kapan hal itu terjadi, dan belum tentu juga pikiran satu orang dapat terdengar oleh empat orang lainnya. Bisa hanya terkirim satu atau dua orang, bisa juga ke semuanya. Hal ini membuat Iori sangat takut karena selama ini dia bermasalah dengan personality. Dia ketakutan orang lain akan mengatakannya pembohong karena dia selalu bersikap menurut situasi dia berada. Dan ketika Iori tidak bisa mengelak dengan apa yang sebenarnya dia pikirkan, dia pun berubah menjadi Iori yang dingin dan jutek, bukan Iori yang ceria, populer, dan membuat senang sekitarnya. Pada akhirnya dia memutuskan untuk “It's my damn life! I'll live it any damn way I want! Nothing else matters” dan kembali menjadi sosok yang ceria dan populer di kalangan teman-temannya.
Yang aku tangkap secara umum adalah bahwa manusia hidup memang harus menghubungkan hati agar bisa saling mengerti dan memahami satu sama lain. Bisa dibilang empat fenomena di cerita ini yang dibuat oleh ‘sesuatu yang masuk dalam tubuh seseorang’ membantu mereka untuk lebih dekat dan dapat merekatkan hubungan di antara mereka berlima. Mereka dapat mengatasi masalah yang ada bersama-sama dan menumbuhkan rasa percaya antarsesama. Tentu saja hubungan percintaan ada di sini. Yui dan Aoki, sedangkan Taichi dengan Iori lalu berakhir dengan Inaba. Dengan terjadinya fenomena tersebut, phobia Yui sembuh dan hubungannya dengan Aoki makin berkembang. Aoki pun menjadi orang yang lebih tegas dalam mengambil tindakan. Dia sadar bahwa dia telah menggantungkan hubungan dengan seseorang yang jauh di sana sebelum dia bertemu dengan Yui. Inaba yang sebelumnya dingin, serius, tidak percaya pada siapapun, dapat menjadi lebih ekspresif dan mulai percaya pada orang lain. Iori, yang memiliki masalah paling rumit pun akhirnya dapat memutuskan apa yang ingin dia lakukan. Taichi, yang awalnya saling menyukai dengan Iori, sering menjadi orang yang paling membantu dan orang pertama yang mengambil tindakan. Tapi terkadang dia juga membuat hal-hal tidak berjalan lancar. Dia orang yang tidak bisa melihat orang lain menderita. Kebaikannya itu membuat Inaba pun menyukainya dan membuat Inaba dan Iori bertanding dengan adil. Meskipun Iori tidak bisa bertahan dengan perasaannya.
Aku kurang suka endingnya meskipun happy ending. Mungkin karena aku lebih suka Taichi dengan Iori daripada Inaba. Mungkin juga karena aku lebih merasa Iori = aku. Maksudnya, ketika aku menonton anime ini, aku terseret dengan beberapa kasus personality Iori dan berakhir dengan aku ‘seperti ada’ di cerita itu. Dan aku merasa aku benar-benar membutuhkan sosok Taichi. Yah, tapi karena aku orang yang tidak mudah melupakan perasaan untuk orang lain, sebut saja setia :p, maka aku juga tidak setuju dan sedikit kesal karena Iori dan Taichi sama-sama sudah tidak saling menyukai. Hahaha, terlalu subjective ini.
Kalau aku diberi kesempatan membuat ending, aku akan menambahkan satu karakter di bagian akhir di mana ada karakter laki-laki bergabung dengan club mereka. Kemudian Iori dan si karakter baru itu ‘have a crush’. Tapi part ini tidak dalam bentuk cerita secara utuh, hanya semacam ‘clue’. Misalnya, hari pertama si karakter bergabung di CRC, bertemu dengan si presiden alias Iori yang menyambutnya dengan ceria dan ramah. Lalu dia tersipu malu melihat Iori dan the end. :D Pokoknya endingnya semacam itulah, terserah eksekusinya mau seperti apa. Tapi apa mau dikata, pengarangnya kan bukan aku. Dan belum tentu juga endingku itu lebih bagus. Mungkin lebih bisa dibilang mainstream, haha..

0 comment:

Post a Comment

Powered by Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management