Jurnal Harian
Senin ,10 September
2012
Hari ini itu kalau
kata pak Rokhmat : OSHIMA = Oh Shit it’s Monday Again, haha..
Beliau itu dosen
Speaking3 aku kali ini. Anehnya, dari speaking1-3 ini kok kelasku nggak pernah
dapat yang native yah, sama asal semua orangnya, Indonesia. Tapi nggak apa sih,
aku welcome-welcome aja.
Tapi jujur aja, yang
sekarang ini aku bener-bener nervous, soalnya yang bakal dipelajari di speaking
3 ini tentang public speaking kayak MC or Speech. Haduuuh, kalau dalam Bahasa
sih aku masih biasa, tapi ini pakai English, padahal kelemahanku itu ya di
Speaking yang spontanitas gitu (hampir sama kayak MC yang informal). Bismillah,
semoga aku jadi bisa deh.
Dan untuk hari ini
ternyata beliau ada di Riau, jadi makul hari ini kosong.
Karena ruangannya
masih sama untuk makul selanjutnya, di C13 Lab SosBud (lantai 3), jadi niatnya
mau di situ aja. Tapi karena laper, kita pun turun ke bawah. Ternyata kantinnya
masih tutup, jadi aku Mba Dwis Endah dan Oci ke Pendopo Tejo.
Mereka membicarakan
tentang Ospek tahun ini dan tahunnya kita dulu, di mana kalau yang kemarin itu
sengaja di buat strik biar nggak ada aksi balik badan lagi kayak tahun lalu
waktu Unstrat tampil.
Terus ngomongin
tentang yang lain juga, tapi aku kurang tahu ngomongin apa, nggak terlalu
ndengerin karena posisi dudukku itu di paling kanan.
Beberapa menit
setelah kantin buka, kita go to canteen deh. Sekitar jam 9 kurang, kita ke atas
lagi deh. Sialnya, Pak Tou ini datengnya telat banget, yaitu jam
sepuluh kurang seperempat. Kurang baik dan kurang sabar apa coba kita mahasiswa
kelas Sasing A ’11? Emang masih ada ya mahasiswa yang nunggu dosennya datang
sampai 45 menit tanpa pemberitahuan sebelumnya? Ckck, nggak deh kayaknya..
Tapi ya sudahlah,
toh Beliau juga udah datang. Dan tahu kah apa yang dia omongin? Aku aja nggak
tahu intinya ngomong apa kok. Aku malah jadinya baca buku An Outline of English
Literature (tapi bukan untuk makul Intro to Literature sih, untuk makul British
Culture and Literature).
Intinya untuk hari
ini, Introduction to Translation Studies itu cuma dikasih tugas kelompok cari
kutipan definisi tentang Translation Studies, Transtology, Translation Science,
Science of Translation, 3 kutipan dari 3 sumber yang berbeda. Jadi cuma tinggal
ngutip dan cara ngutipnya sesuai Thesis Writing Guideliness. Dikumpulkan dalam
bentuk soft file ke class-coor (ketua kelas) tepat ketika makul dimulai.
Haduhlah, kalau kata
temen sih Beliau jadi Bapak Mitos kedua setelah Pak Is*******, dosen Perspektif
Global. Tapi aku fine-fine aja sih. Pak Tou oke-oke aja sih menurutku, meskipun
apa yang dia katakan kurang pas dengan amanah yang dia bawa yaitu mengintroductionkan tentang translation.
Tapi tetep ada aja cerita yang bisa bikin kita ketawa dan sebuah ceramah
tentang hidup juga sih. Kayak tentang narkoba, lingkungan yang jelek, tentang
agama juga. Yang pasti satu kata buat aku, ambil positifnya aja.
Well, selesai makul
intro to trans stud, hapeku mati, jadi aku sms A****, anak Sasing ’12, pakai
hapenya Nia. Aku dan Nia mau pinjam bukunya dia soalnya. Weeeh, mulai bĂȘte nih
gara-gara dia lama bales. Pas bales, bilang belum mulai makulnya, ternyata
setelah aku ke ruang 203, udah ada bu Niken. Ya sudah, males turun lagi ke
kantin, jadi aku ke mushola. Aku udah bĂȘte banget tuh tadi, sebenarnya nggak
karena A**** juga sih, tapi karena hapeku yang rusaknya kebangetan. Nggak bisa
smsan kalau nggak lagi di cas, dan nggak bisa terima telpon kalau lagi di cas.
Maunya apa coba tuh hape? Jadinya aku cas deh tuh hape di kantin. Untung Nia,
Fajar, Enta, Dion, dan Nanda itu kenal deket sama mba Weni, jadi numpang ngecas
hape deh.
Aku, Nia, dkk pun ke
GK1 209 untuk Intro To Lite sama Bu Niken jam setengah 2. Nah di sini berbeda
sekali dengan intro to Trans Stud tadi. Bu Niken tahu banget apa yang mesti dia
lakukan di makul ini karena ya dia kan memang dosen di konsentrasi Literature
jadi pekerjaan dia di makul ini ya untuk mengenalkan tentang Literature dan
alasan kenapa ada Literature.
Beliau berkata bahwa
suatu waktu ada anak dari jurusan lain (PBI) yang bertanya kenapa harus memilih
Literature padahal masih ada yang lain yang lebih simple dari pada belajar
tentang literature. Dan ya jawabannya itu tergantung masing-masing dari kita
sebenarnya, tapi kenapa literature ada dan dipelajari juga karena itu eksis
sampai sekarang. Hanya saja banyak orang yang kurang menyadari itu. Makanya Bu
Niken di sini tugasnya membuat kita itu aware akan literature dan menjadi
percaya diri dengan makul Literature.
Aku suka sih cara
ngajarnya Bu Niken, jelas. Sayangnya karena kelemahanku yang nggak bisa ngomong
kalau bahasa Inggris itu di depan umum tanpa adanya teks (spontanitas /
percakapan), aku pun jadi mahasiswi yang passive. L
Benar-benar susah
ini, aku nglatihnya juga belum bisa dan belum terbiasa. Padahal aku udah semester
3, mau mati rasanya belum fasih ngobrol bahasa Inggrisnya L
Selesai makul ini, waktunya pulang. Tapi
sebelum itu si Endah dan Mba Dwis mengkoor temen-temen kelas A ini buat iuran
fotokopi buku semantics dan intro to Lingustic. Totalnya 50ribu, tapi karena
aku nggak ikut makul Semantics dan nggak ngopi bukunya juga, jadi aku cuma
iuran 30ribu.
Keluar kelas, nggak
langsung bablas pulang tapi ke toilet dulu nemenin Endah, sekalian akunya juga
mau ngaca, hehe. Nah terus kita ketemu deh tuh sama Tama waktu jalan ke UKS
(buat isi minum botolnya Mba Dwis dan Endah). Dari situ aku tahu yang namanya
Tofah, temennya Septi (salah satu staff BKP juga) dan Indra, ternyata bareng
sama Tama.
Kita pun jalan
pulang tapi lewat ruang 20** dan aku melihat *Abdul di sana. Pakai kaos hitam,
duduk di depan sendiri dan sendirian, yang lain mah di belakangnya dia. Wew,
seorang seperti dia ternyata nggak separah temen deketnya. Baguslah. J
Jadi nggak sabar
juga buat ketemu dia besok malam jam 7.
Astaguhfirullah.
Nggak cuma dia sih,
aku juga pengen ketemu semuanya kok. Nggak ada yang khusus Ya Allah. Aku belum
mau ada yang khusus lagi di hati. J
* itu nama samaran :P
** dirahasiakan
0 comment:
Post a Comment