Jurnal Harian
Sabtu , 8 September
2012
Bangun kesiangan,
nggak jadi ikut ICE CREAM di shelter ACT.
Janjian sama Mba
Dwis pergi ke Malioboro, tepatnya di pasar Bringharjo, toko Raja Murah lantai 3
abis dhuhur. Kita mulai perjalanan dari Shelter UNY yang di dekat pos UNY
(Sanata Darma), tapi yang sebrangnya. Naik 2B, dan di shelter dekat Gramedia
kita transit ke 3A. nunggu lamaaaa banget sampai hamper 2 jam. Setelah naik 3A,
kita turun di shelter Malioboro 3 dan go to Raja Murah. Oh iya, aku ketemu
Enta, teman sekelasku, di Bringharjo
itu. Ya di dekat took Raja Murah itu.
Di toko itu aku beli
jilbab Paris abu-abu gradasi, merah, ciput hitam, dan phasmina biru
kotak-kotak. Mba Dwis beli jilbab Paris warna hijau dan aku sama mba Dwis
kembaran beli phasmina birunya juga.
Selesai sekitar jam
setengah 5 lebih 10 menit, kita pergi ke Shopping jalan kaki. Dari pintu depan
pasar, belok kiri, terus melewati Benteng Vredenburg, belok lagi ke kiri sampai
melewati Taman Pintar. Lurus lagi sedikit sampai ketemu belokan ke kiri,
Shopping ada di sebelah mushola (atau masjid).
Mencari buku TOEFL –
Barron dan novel Negeri 5 Menara. Nggak ketemu. Dari Shopping nggak dapat
apa-apa.
Kita pulang dari
shelter di sebrang Taman Pintar. Naiknya 1B turun di UNY (di depan FIK). Ya
harusnya turun di situ, tapi seingat aku tuh turun di shelter UNY yang di dekat
pos itu (gejayan), jadi kita nggak turun. Eh ternyata bukannya belok ke kiri,
ke arah gejayan, ternyata malah belok ke kanan, ke arah Demangan. Dan shelter
selanjutnya itu adalah yang di UIN. Alhasil, kita memutuskan untuk jalan dari
UIN ke kosku di E21. Jauuuhh sangatttt.
Tapi sebelum itu,
kita juga mengunjungi toko Raja Murah di Gejayan karena masih ada yang belum
terbeli untuk kebutuhan. Letaknya itu sebelum Gang Guru kalau dari arah
Demangan. Tepatya di sebelah kanannya Gang Guru. Di situ aku beli ciput putih
dan biru yang renda, juga beli paris gradasi warna orange. Dan mba Dwis beli
ciput renda warna hitam dan putih.
Setelah dari sana,
kita mampir di Taman Kuliner dulu buat isi perut. Bukan di warung Nur tapi di
Warung Rizky soalnya kata Mba Dwis di situ terong baladonya lebih enak. Kalau
aku sih karena nggak suka terong jadi ya biasa aja. Dua warung itu sama-sama
enak makanannya, apalagi kalau lagi laper. Bedanya kalau di Rizky itu pakai
kremesan, sedangkan di Nur itu nggak. Setelah selesai makan tempe kremes dan
jeruk anget (aku), serta makan terong balado, tempe bakar, dan es jeruk (mba
Dwis), kita balik deh ke kos.
Ada satu hal lagi
yang belum terketik di sini. Di TransJogja 1B, sewaktu kita pulang dari
Shopping (yang kita kelewat sampai ke shelter dekat UIN), ada 2 orang laki-laki
yang tampangnya lumayan oke duduk di kursi sebrang agak ke kanan (dari arahku).
Jujur aku suka sama 2 orang itu (sedangkan mba Dwis suka salah satunya aja).
Yang paling kiri pakai kemeja putih dan yang sebelah kanannya lagi (kanan dari
arahku, bukan arah si laki-laki kemeja putih) pakai kemeja kotak-kotak warna
merah tua, gelap, agak ungu tapi agak coklat juga. Warna tepatnya sih aku nggak
tahu. Dari dua orang ini, mba Dwis suka banget sama yang kemeja merah tua ini.
Katanya mukanya itu kelihatan ‘goodboy’. Nggak kayak yang satunya, yang kemeja
putih, cakep tapi kelihatan sok cool. Mungkin karena dia nglipat tangan terus
selama di bis kali. Dan menurutku itu karena dia kedinginan, haha.
Sialnya, nggak tahu
saking senengnya atau gimana, sekarang ini, sewaktu aku ngetik ini, aku lupa
50% mukanya. Ini karena muka mereka berdua mirip orang yang aku pernah lihat di
FBS dan di Tiens. Laki-laki yang berkemeja putih, mirip sama laki-laki yang
sewaktu ospek fakultas jadi teman satu gugusku. Sedangkan yang berkemeja merah
tua agak ungu gelap, dia mirip cross****ku dulu waktu di T**** (bedanya kalau
cross****ku itu lebih putih kulitnya).
Akhirnya, bukan
wajah mereka yang aku ingat, tetapi wajah-wajah anak FBS dan cross****ku karena
mereka lebih dominan, secara aku ketemu mereka beberapa kali (meskipun sekarang
ini nggak), sedangkan dengan laki-laki yang ketemu di TJ itu baru ketemu satu
kali + nggak kenal juga. Jadilah aku lupa mereka.
Tapi pastinya
penilaianku ke mereka masih aku inget. ‘Oke’ Yang kemeja putih, emang
keliahatan sok cool, tapi senyumnya boleh juga tuh. Sedangkan yang kemeja merah
tua, mukanya kalem, juga senyumnya nggak cuma kalem tapi manis. Good looking
lah pokoknya.
And I’m happy today J
Alhamdullilah…
*ada doa kecil yang nggak penting
juga sebenere sih : Ya Allah, semoga aku dapat bertemu lagi dengan mereka dan
menjadi (untuk sementara) temanku. Amiiin.. :D
#semoga kita berjodoh yah, heheehee
0 comment:
Post a Comment