Tuesday, April 10, 2012

Awan Yang Chrysta Suka (3)

Story 3
Cinta Datang

Waktu terus bergulir. Chrysta mulai melaksanakan prinsip barunya. Dia tidak lagi berharap seseorang untuk menggantikan orang yang dicintainya dari SMA itu. Tapi tanpa dia sadari, ada seseorang yang mulai menyukainya.

Cloud dan Chrysta. Tanpa mereka sangka, hubungan mereka makin dekat. Di awali dari pertemuan-pertemuan singkat setelah Makrab. Mereka berpapasan dan bertegur sapa. Mereka sempat bertemu di Pendopo Kampus ketika Cloud sedang mengerjakan tugas lalu mengobrol sebentar.
Suatu hari, mereka bertemu lagi di depan Musola Gedung Kuliah I. Selesai shalat, Chrysta dan beberapa temannya duduk di depan ruangan dekat Musola itu. Kemudian Cloud berjalan ke arah Chrysta. Setelah saling melempar senyum, Cloud bertanya, “ Kok belum pulang, Ta? Kuliah sore?”
“Enggak kok. Ngumpul-ngumpul aja sama temen-temen nih,” jawab Chrysta biasa.
“Ooh. Kalau gitu aku duluan yah,” kata Cloud sambil tersenyum lalu berjalan menuruni tangga di depan Musola.
Setelah Cloud pergi, Icho, teman sekelas Chrysta yang juga teman SMAnya Cloud, langsung nyletuk, “Eh Ta, kayaknya Cloud suka deh sama kamu.” Jelas Chrysta pun langsung menepis pendapat itu. Chrysta tidak percaya bahwa Cloud menyukainya.
“Aku tuh punya feeling yang kuat kalau masalah kayak gini. Lagian kelihatan kok dari gerak-gerik sikapnya ke kamu. Tatapannya juga beda,” kata Icho meyakinkan. Gara-gara perkataan si Icho, Chrysta jadi lebih memperhatikan Cloud. Tetapi cuma ingin memastikan benar atau salah perkiraan Icho.

Suatu Selasa siang diiringi hujan yang cukup deras, selesai kuliah Bahasa Indonesia tepatnya, Chrysta melihat ke layar handphonenya. Tertera nama Cloud di bawah gambar iconnya. Ada sebuah pesan rupanya dari satu jam yang lalu. Cloud bertanya jam berapa Chrysta selesai kuliah karena dia ingin bertemu.
Ni aku baru kelar . Knp emang?

Gpp.
Td pgn ktemu tp mlh kelasku kosong, g jd brkt lah. Hehe

Kok tumben pengen ktemu?
Ada apa nih?

Emm ndak sh. Y cm pgn ngobrol aj.

Owalah ya bsok” kn masi bs J

Awalnya Chrysta sedikit curiga. Mungkinkah Cloud menyukainya? Selama ini pun Cloud cukup perhatian pada Chrysta. Terkadang Cloud hanya mengirim pesan berisikan ‘Chrysta’ dan bilang bahwa dia hanya ingin sekedar ‘say hi’. Beberapa hal kecil seperti dia akan ada ujian, dia baru saja membeli gitar, atau komentarnya tentang cuaca yang kurang bersahabat dengannya, dia katakan lewat message dengan tiba-tiba.
Chrysta tetap tidak goyah. Kecurigaannya selalu dia tepis. Dia tidak mau terlalu memikirkan Cloud. Dia tidak ingin timbul perasaan pada Cloud. Tiap kali Cloud menunjukkan suatu sinyal ‘suka’, maka Chrysta langsung memblocknya dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa orang seperti Cloud tidak mungkin menyukainya.
“Cloud? Ah, terlalu alim untuk bisa menyukai seseorang kayak aku. Lagian aku yakin dia nantinya masuk Rohis. Jadi, pastinya dia cuma nganggap aku sebagai teman,” pikir Chrysta.
Pikiran itu cukup ampuh untuk membentengi hatinya. Hal itu juga yang membuat Chrysta dapat bersikap wajar sebagai teman pada Cloud. Sedangkan Cloud makin sering mewarnai hari-hari Chrysta.

0 comment:

Post a Comment

Powered by Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management