Monday, April 16, 2012

Awan Yang Chrysta Suka (5)


Story 5
Evidences 1

Terasa bosan menjadi ‘kupu-kupu’ alias kuliah pulang kuliah pulang, Chrysta tertarik mengikuti kepanitian di salah satu acara Rohis. Awalnya Cloud tidak ikut, tapi dia diminta untuk berpartisipasi oleh Ketua Panitia acara tersebut. Karena ini acara Rohis, otomatis Chrysta menjaga sikap. Tidak terlalu akrab seperti dengan teman-teman sekelasnya yang laki-laki. Itu yang membuat Chrysta dan Cloud hanya sempat saling senyum.
Malam sebelum hari H, tepatnya setelah pulang dari rapat, Cloud mengirim sms.
Chrysta, are u tired?
Chrysta tidak langsung membalas karena dia kedatangan teman yang sempat dia suka, Danny. Awalnya memang ada perlu tentang perkuliahan, tapi ternyata mereka malah mengobrol selama kurang lebih satu jam. Setelah Danny pulang, barulah Chrysta membalas dengan polosnya bahwa Danny baru saja ke tempat Chrysta sehingga dia lama membalasnya. Sebenarnya rasa lelah yang Chrysta rasakan berganti senang ketika mendapat sms dari Cloud. Tapi itu hal yang tidak mungkin Chrysta katakan, sehingga terjadi sedikit kesalahpahaman.
Oh. diapelin calon tunangan toh critanya.
pantesan jd g cpk.
Chrysta merasa ada yang aneh. “Ini orang kenapa? Kok smsnya begini amat? Nggak ada emoticon bercandanya, jangan-jangan cemburu,” pikir Chrysta. Tapi setelah itu, dia tertawa sendiri dan berkata pada dirinya sendiri,”Hello!! Siapa gue? Ngapain juga dia cemburu. Ora mungkin.” Chrysta pun hanya bertanya maksud ‘tunangan’ itu apa dengan polosnya. Satu detik setelah dia mengklik ‘send’, barulah dia ingat dan mengerti maksudnya.
“Hem, pasti karena pra-wedding itu,” pikirnya. Ternyata memang benar. Dan Cloud tidak membalas lagi. Entah feeling atau apa, biasanya Chrysta gengsi untuk sms lagi, tapi tidak kali ini. Chrysta mengirim sms lagi dan mereka membahas topik lain sampai larut malam.
Lalu hari berikutnya, hari pertama agenda. Jarang sekali mereka berkomunikasi. Selain keadaan yang tidak memungkinkan, Chrysta juga tidak mau kalau orang lain tahu bahwa mereka sudah kenal dekat. Anehnya, dia sendiri tidak tahu alasannya. Lalu malam sebelum Chrysta tidur, Cloud mengirim pesan :
You were not mess today. Actually you’re great.
Senyum pun mengembang di bibir Chrysta dan dia bergumam, “Ya ampun, ini orang.”
Kemudian datanglah hari terakhir agenda. Saat Chrysta duduk bersama teman-temannya yang lain, karena mengantuk dia hanya diam mendengar keramaian teman-temannya. Tidak disangka handphonenya berbunyi dan sms masuk dari Cloud.
Di saat rame, mbak tetep aja keliatan galau.
Ternyata Cloud duduk bersama temannya di arah seberang Chrysta dan teman-teman Chrysta. Lagi-lagi Chrysta senyum lagi. Lalu membalas sms-nya itu. Dan hanya berhenti sampai situ.
Karena masih ada sisa waktu sekitar lima belas menit menjelang adzan Maghrib, sie acara membuat sedikit acara tambahan. Lima belas menit itu di isi dengan hiburan dari angkatan baru, yaitu angkatannya Chrysta. Dan yang tampil adalah Cloud. Dalam hati Chrysta bertanya-tanya, “Lho, perasaan tadi dia latihan bareng temannya, kenapa jadi tampil sendiri?” Lalu Cloud mulai memainkan gitar kesayangannya. Ya ampun, tiba-tiba dia jadi tenar. Ternyata cukup banyak senior yang mengaguminya. Bagaimana dengan Chrysta? Apa dia juga kagum? Jawabannya tidak terlalu. Dia malah sedikit merasa aneh ketika orang-orang sekitarnya histeris.
“Penampilannya memang bagus, tapi nggak perlu sampai seheboh itu kan?” katanya lirih. Chrysta benar-benar tidak membiarkan hatinya untuk jatuh ke tangan Cloud.
Sekitar jam sembilan malam, sendiri Chrysta berjalan pulang. Lalu Cloud menyusul dari belakang dengan motor metik-nya. Dia berhenti sedikit di depan Chrysta dan menawarkan tumpangan. Langsung Chrysta tolak. ‘Hellooo! Banyak anak Rohis di belakang sana. Gawat kalau mereka lihat,’ teriak Chrysta tapi dalam hati.
“Eh, ngomong-ngomong tadi bagus lho perform-mu,” kata Chrysta sambil mengacungkan jempol kanannya dan tersenyum. “Kemarin katamu aku yang great, sekarang kataku kamu yang great.”
Setelah berterima kasih atas pujian itu, Cloud bertanya sesuatu dan sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi temannya lewat sambil meledek mereka. Lalu Chrysta menyudahi pembicaraan dan langsung pergi.
Sesampainya di kost, Chrysta dan Cloud mulai bersms-ria. Lagi-lagi Chrysta dibuat penasaran. Pertama, ketika Chrysta bertanya apakah Cloud merasa capek, Cloud membalas :
Capek nya dah tadi siang. Kalo skrg udh ndak.
Lagian ada charger nya tiap kelelahan tuh.
Kedua, ketika mereka membicarakan tentang performnya itu, Cloud mengatakan :
There’s more than those songs which I played.

Chrysta bingung dengan dua hal tersebut. Ada maksud kah di balik itu? Dan seperti biasa, Cloud tidak mengatakannya. Kata ‘rahasia’ menjadi andalannya. Tapi Chrysta merasa ini ada hubungannya dengan dirinya.

0 comment:

Post a Comment

Powered by Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management