Sunday, September 16, 2012

You are the One, My Aura (EsAura) 1

Esaura

            Seorang laki-laki bernama Esa, tinggal seorang diri di sebuah villa milik neneknya yang sudah tidak pernah dikunjungi lagi. Villa tersebut sangat terpencil dan jauh dari keramaian kota, serta di kelilingi hutan yang konon menyimpan banyak hal mistis. Ketika Esa berumur lima tahun, terjadi kebakaran yang menewaskan kedua orang tuanya. Sayangnya, hal serupa terjadi kembali saat dia berumur delapan tahun. Saat itu, dia diasuh dengan penuh kasih sayang oleh neneknya. Tetapi karena kebakaran itu, untuk kedua kalinya Esa kehilangan orang yang paling dia sayang dan yang menyayanginya, yaitu neneknya. Banyak orang yang merasa iba melihat keadaan Esa, tapi banyak pula orang yang menganggapnya sebagai anak pembawa sial sehingga dia dikucilkan.
            Karena dia masih anak-anak, dia pun diasuh oleh pamannya yang baik hati, Paman Edi. Tetapi keluarga pamannya yang lain tidak menyukai kedatangan Esa. Setiap hari Esa harus mengerjakan pekerjaan rumah oleh bibinya dan selalu diperlakukan tidak adil. Keluarga tersebut selalu berkata bahwa Esa adalah pembawa sial dan tidak seharusnya Paman Edi menampungnya. Meskipun begitu, Paman Edi teguh pada pendiriannya. Dia menyayangi Esa seperti putranya sendiri. Namun, ketika Esa berumur 15 tahun, dia memutuskan untuk pergi dari rumah itu dan tinggal seorang diri di villa milik neneknya.
            Tiga tahun telah berlalu. Suatu malam ketika Esa sedang membaca di perpustakaan villa tersebut, dia melihat ada kilauan cahaya kebiruan dari arah danau di belakang villa. Awalnya dia tidak peduli karena hutan itu memang penuh dengan hal aneh sehingga dia tidak heran. Tetapi entah mengapa untuk kali ini dia ingin tahu. Kemudian dia pun pergi ke danau tersebut. Setibanya di danau, dia mengamati sekeliling tetapi tidak ada apa-apa. Ketika dia akan kembali ke villa, terdengar bunyi aneh dari balik pohon besar di dekat danau itu. Ternyata di bawah pohon itu hanya ada seekor kucing hitam. Esa pun kembali ke villa.
            Di depan pintu belakang villa, Esa merasa aneh karena pintunya terbuka. Padahal saat dia keluar, pintunya tertutup rapat. Dia pun melangkah masuk. Dengan pelan dan hati-hati dia buka pintunya. Satu meter dari tempatnya berdiri, tergeletaklah seorang gadis berambut panjang dengan luka-luka kecil di tubuhnya. Esa sangat terkejut tetapi tidak merasa takut. Dia mendekati gadis itu, memeriksa apakah dia sudah menjadi mayat atau belum. Lalu dengan lemas dan mata terpejam, gadis itu bergumam, “Laapaar…”
            Setelah gadis itu selesai makan, tanpa basa-basi Esa menyuruhnya untuk kembali ke rumahnya. Hal itu membuat si Gadis kesal karena tanpa bertanya identitas dan keadaan, langsung mengusirnya.
            “Hoi! Aku ngomong sama tembok ya?!” teriak Esa karena gadis itu masih diam saja. Si Gadis pun makin kesal dan memaki-makinya dalam hati.
            “Aku mau tinggal di sini beberapa hari lagi,” jawab gadis itu dengan tegas. Meskipun Esa menolak, tetapi gadis itu memaksa dan dengan seenaknya memilih kamar Esa sebagai kamarnya. Akhirnya Esa mengizinkan gadis itu tinggal sementara di villa tetapi dengan syarat dia mau pindah ke kamar di lantai atas yang masih berantakan dan menyiapkan makan setiap hari.

to be continue...

0 comment:

Post a Comment

Powered by Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management